Viral Cerita Warganet yang Rumahnya Setiap Hari Dilempari Batu dan Tinja selama 2 Tahun oleh Tetangga

Ferry Wahyu Haryanto warga Kampung Jeungjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten membagikan video saat rumahnya diteror oleh tetangganya sendiri dengan cara dilempar batu hingga kotoran manusia.

Video tersebut kemudian viral di media sosial setelah diunggah sejumlah akun di berbagai platform, salah satunya dibagikan akun Instagram @kabarnegri pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Dalam video amatir tersebut, tampak seorang wanita berusia kurang lebih 50 tahun sedang melempar batu ke arah jendela rumah Ferry. Selain itu, wanita tersebut juga merusak pagar rumah yang terbuat dari bambu, dengan cara ditarik.

Baca Juga:   Video Viral Seorang Pria Kencing di Dalam Kereta MTR yang Penuh Penumpang

Ferry mengatakan teror tersebut dilakukan setiap hari hingga istri dan anaknya merasa ketakutan berada di rumah. Parahnya lagi, selain melempar batu wanita tersebut juga kerap melempar tinja manusia.

“Setiap hari di teror entah itu melempari batu, gebrak-gebrak kaca jendela rumah saya, dan yang sangat parah sampai melempari tinja manusia ke depan teras keramik rumah saya,” ujar Ferry dikutip Senin, 30 Oktober 2023.

“Saya hanya kasian sama istri dan anak saya kak. mana anak saya masih kecil takut trauma ataupun kena mental anak saya,” sambung Ferry.

Baca Juga:   Heboh Penampakan 2 Matahari di Mentawai Sumbar

Ferry mengatakan, teror pelemparan batu dan tinja ini sudah berlangsung selama 2 tahun semenjak rumah yang ditempatinya selesai dibangun.

“Padahal sebelumnya tetangga sebelah rumah saya ini tidak seperti ini saat saya belum bangun rumah. Tapi setelah saya bangun rumah jadi kalap seperti itu,” ungkap Ferry melalui Instagram pribadinya @feriwahyu_91.

Mulanya Ferry beranggapan perempuan itu mengalami gangguan jiwa. Namun, setelah diselidiki, hanya rumahnya yang mendapat teror, sementara rumah lain di sekitar tidak mendapat perlakuan yang sama.

Baca Juga:   Jadwal Piala Asia U-23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Terkait teror yang didapat, Ferry sudah melapor kejadian ini ke aparat desa setempat dan keluarga perempuan tersebut, namun tidak ditangani dengan baik.

“Dari pihak keluarganya hanya membiarkan saja tidak ada niatan menasehati,” kata Ferry.

Loading