Hukuman Bagi Pengguna Pelat Nomor Khusus Palsu?

Kejadian pengemudi mobil arogan di jalan dan memakai pelat nomor khusus palsu kerap terjadi. Perilaku itu membuat masyarakat tidak nyaman dengan kehadirannya, apalagi yang pakai strobo dan sirene. Dahulu sering ditemui pengguna pelat nomor khusus dengan kode RF yang dipalsukan.

Sejak akhir 2023, kode RF pun sudah tidak berlaku, diganti dengan ZZ. Mirisnya, tidak berselang lama muncul pula pelat nomor khusus yang palsu dengan kode ZZ. Menangapi hal tersebut, Dirregident Korps Lalu Lintas Polri, Brigjen Polisi Yusri Yunus bilang, percuma saja kalau memang mau palsukan pelat nomor khusus.

Baca Juga:   Viral Aksi Bajing Loncat Terekam Curi Tabung Gas di Tanjung Priuk

“Bikin saja (pelat palsu), kan enggak ada RFID, nanti kebaca dengan ETLE, alat kita, ketangkap yang banyak. Nomor khusus itu tetap kena ganjil genap, ditilang, jadi enggak usah beli-beli, padahal tetap kena tilang,” kata Yusri kepada Kompas.com, Minggu (5/5/2024).

Selama ini kalau ada orang yang memalsukan pelat nomor, biasanya agar bisa terhindar dari ganjil genap. Padahal buat nomor khusus, aturan tersebut akan tetap berlaku, bukan berarti jadi kebal pakai kode ZZ.

Soal hukuman pengguna pelat nomor palsu, Yusri bilang bisa dijerat dengan Pasal 263 KUHP. Isinya, pelaku pemalsuan bisa dipenjara sampai enam tahun.

Baca Juga:   Harga Tiket Konser Sheila On 7 di 5 Kota

Berikut isi Pasal 263 KUHP:

1. Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun

2. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.

Loading