Viral Diduga Ojol ‘Palak’ Penumpang Ternyata Sudah Sering Beraksi

Media sosial TikTok dihebohkan dengan perdebatan seorang wanita dengan tukang ojek yang beratribut. Video tersebut direkam dan di unggah oleh akun TikTok @myrajunet.

Dalam keterangan videonya, ia pun menjelaskan kronologinya. Dikatakan jika kejadian itu terjadi pada 27 Oktober 2023. Rupanya, diduga ojek online alias ojol itu sudah sering beraksi. Hal itu diketahui dari sebuah pesan warganet yang membalas konten tersebut, yang kemudian dijadikan konten di TikTok.

“Halo kak, aku udah liat VT kakak soal oknum gojek. Itu aku nemu juga yang bernasib sama dengan kakak. Ternyata bapak itu sudah biasa nipu,” pesan dari warganet yang ditujukan oleh akun yang mengunggah video debatnya dengan ojol, dikutip Selasa, 31 Oktober 2023.

Baca Juga:   VIDEO VIRAL Warga Lempar Sampah ke Truk, Ini Penjelasan DLHK Kota Yogyakarta

Ia pun meminta akun tersebut melaporkan kejadian tersebut agar orang lainnya tidak kena tipu. Kronologi penipuan itu juga hampir sama dengan akun TikTok @myrajunet, yaitu bayar berkali-kali lipat dari harga awal persetujuan.

Karena si oknum ojol itu membentaknya, akhirnya ia pasrah dan memberikan uangnya namun dikirim lewat OVO bukan Gopay.

Ada yang mendukung, ada pula yang kontra terkait video debatnya dengan oknum ojol. Salah satunya karena dianggap memutus rejeki orang.

Namun ia berpikir bahwa itu bukan memutus rejeki karena oknum tersebut melakukan penipuan. Oleh sebab itu, kontennya dijadikan edukasi agar penumpang lainnya tidak kena tipu.

Baca Juga:   Mengungkap Modus Penipuan Baru: Pencet 'Like' dan 'Subscribe'

“Buat yang beropini “gua memutus rezeki drivernya” kalian harus liat ini, bahwasannya keputusan yang gua lakukan untuk mengedukasi kita semua memang bukan KESALAHAN, see? Bukan hanya gua dan kedua temen gua yang jadi korban, bahkan pelaku (driver), kronologi (diminta setelah sampai), dan nominal (50rb) yang dimnta “sama” dengan apa yg gua alami,” kata akun tersebut.

“Jadi coba kalian pikirkan kembali, kalau dibiarkan berapa banyak korban selanjutnya yang akan ditipu? Ga semua orang mengerti kalau dia ditipu, ga semua orang punya keberanian untuk melawan, pun ga semua orang punya uang “lebih” untuk membayar apalagi yang bukan seharusnya (tidak bermaksud untuk mengecilkan pihak apapun). Rasanya “simpati” kita seharusnya diberi ke orang yang tepat, yuk jadi smart people!,” tegasnya.

Loading