Protes Toilet Sekolah Bayar, Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Kepala Sekolah

Seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Arif dimutasi setelah menyampaikan protes kebijakan sekolah memasang tarif toilet Rp500 untuk siswa.

“Dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara yang semua fasilitas adalah untuk rakyat atau untuk siswa,” ujar Arif dilihat dalam unggahan akun Instagram @folkshitt, Minggu, 24 September 2023.

“Kemudian karena tidak kesamaan antara saya dan Pak Nu’man sebagai Kepala Sekolah MAN 1, saya mendapat tindakan yang tidak mengenakkan,” sambungnya.

Baca Juga:   VIDEO VIRAL Warga Lempar Sampah ke Truk, Ini Penjelasan DLHK Kota Yogyakarta

Arif bercerita, setelah rapat tersebut mulanya ia diberhentikan sebagai anggota Pengembangan Mutu (Pengmut) MAN 1 Pamekasan tanpa sepengetahuannya.

“Saya diberhentikan dari pengurus tanpa ada pemberitahuan, jadi pemutusan sepihak yang dilakukan Pak Nu’man,” ungkapnya.

Kemudian tidak lama berselang, Arif mendapat SK dari Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Pamekasan Baddrus Shomad.

“Saat diberikan dia (Baddrus Somad) mengaku tidak tau apa isinya, dia bilang ‘saya hanya ditugaskan oleh bapak kepala Kantor (Kementerian Agama) bapak Mawardi’,” beber Arif.

Dalam surat itu, Arif mengatakan dirinya dimutasi ke lembaga swasta Miftahus Sudur, Proppo. Soal mutasinya itu, Arif mengaku heran, pasalnya tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait mutasi tersebut.

Baca Juga:   Viral Bocah SMP Pamer Nyetir Mobil HRV Baru sambil Joget, Tabrak Pohon Sampai Mobil Terbalik dan Berakhir Dengan Tangisan

Padahal, kata dia, dalam Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, tertulis mutasi ASN harus didahului surat permohonan.

“Tapi di surat ini, keputusan mutasinya diajukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, nah persetujuan itu disetujui oleh Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan Nu’man dan disetujui kepala Miftahus Sudur,” terangnya.

Terkait mutasi ini, Guru Bahasa Indonesia itu mengaku dirugikan, pasalnya lokasi tugas barunya berjarak 15 kilometer dari tempat tinggalnya, mengingat usia Arif kini telah menginjak 50 tahun.

Baca Juga:   Begini Isi Surat Wasiat Mahasiswi Universitas Brawijaya yang Diduga Lompat dari Lantai 12

“Saya rugi karena di MAN 1 saya usia sudah di atas 50, jarak dari rumah saya ke sekolah (Miftahu Sudur) berkisar 15 kilometer,” pungkasnya.

Loading