Sebelum di Tusuk Siswi SMA Kuningan Sempat di Teror Pelaku

Siswi SMA Negeri 1 Mandirancan berinisial M (17), kini masih terbaring lemas di tempat tidurnya untuk proses pemulihan. Remaja asal Desa Randobawailir, Kabupaten Kuningan tersebut menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh pelaku R (22).

Insiden mencekam dan tergolong sadis itu terjadi pada Kamis (10/8), sekira pukul 08.00 WIB. Ketika itu korban tengah mengerjakan tugas sekolahnya di ruang kelas. Tanpa diduga pelaku dengan leluasa masuk ke dalam kelas serta langsung menusuk korban sebanyak tiga kali.

Sebelum nekat melancarkan aksi sadisnya itu, rupanya R sempat meneror korban. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh kakak ipar korban, Enda.

Enda menyebut beberapa waktu sebelumnya R sempat berhenti di depan rumahnya. Bahkan pada tengah malam, pelaku dengan sengaja menggeber knalpot sampai suara bising terdengar.

“Jadi saya juga tidak hafal bahwa si adik ipar saya ada hubungan dengan pelaku. Pas hapal, bulan kemarin gerang-gerung di depan rumah pas tengah malam. Saya keluar, mertua juga keluar. Kata saya, siapa pak? Mamah langsung narik saya. Kata saya, udah nggak apa-apa biarin aja,” kata Enda, Sabtu (12/8/2023).

Baca Juga:   VIRAL Polisi Gadungan Tipu Wanita Bandung Rp165 Juta

Setelah kejadian tersebut, Enda akhirnya tahu bahwa pelaku sedang berusaha mendekati adiknya. Namun karena korban sedang fokus untuk menghadapi ujian sekolah, pihak keluarga meminta agar korban memblokir seluruh kontak pelaku.

Tak lama sehabis itu, lanjut Enda, dirinya mendatangi kediaman pelaku. Saat itu, Enda ingin mengadukan perbuatan pelaku kepada neneknya. Pasalnya, R sudah mengancam adiknya sampai mentalnya terganggu.

“Saya ngobrol, sama neneknya. Punten saya kakak iparnya korban. Si cucu nenek mengganggu korban terus, pas diblokir malah nggak terima dan datang gerung-gerung di depan rumah. Kan mengganggu waktu istirahat. Bapak juga penyakit jantung,” ujar Enda.

Seiring berjalannya waktu, pelaku kemudian datang ke rumah korban untuk meminta maaf atas perbuatannya. Bahkan pertemuan semacam ini sudah dilakukan beberapa kali dan pernah dimediasi oleh aparat setempat.

Baca Juga:   Gara-gara Temui Mantan Pacar Wanita di Koja Dianiaya Sekelompok Wanita

Namun, pertemuan itu tak membuahkan hasil. Sebab R selalu meneror korban agar kontak ponselnya dibuka. Ironisnya teman-teman korban pun sempat diancam oleh pelaku, sehingga korban juga dijauhi rekan sekelasnya.

“Pelaku minta maaf ke keluarga. Dia ngaku salah. Udah janji nggak mau ganggu si adik saya lagi. Eh malah besoknya dia ngechat lagi ke temen-temennya. Bikin ancaman lagi, suruh buka blokirnya. Ini orang nggak normal. Sampai masuk ke sekolah, tiga kali masuk. Kata saya kok bisa lolos. Pengamanannya gimana?” tutur Enda.

Karena sering diteror, keluarga korban pun pernah melaporkan perbuatan pelaku kepada pihak sekolah. Harapannya supaya saat belajar di ruang kelas, pihak sekolah dapat menjamin keamanannya.

Akan tetapi tak disangka-sangka, pada Kamis pagi kemarin pelaku nekat masuk ke lingkungan SMA Negeri 1 Mandirancan. Kemudian korban yang berada di ruang kelas langsung ditusuk oleh pelaku.

Baca Juga:   Red Sparks Tiba di Indonesia Disambut Suporter dengan Meriah

Akibat kejadian tersebut, korban harus mendapatkan luka pada bagian lengan kanan dan bahu. Selain luka fisik yang disebabkan benda tajam, kondisi korban saat ini tengah mengalami trauma berat.

“Kondisi adik saya masih sakit bekas tusukan. Masih demam dan sedikit syok juga,” kata Enda.

Pasca kejadian ini, Enda meminta agar tersangka dapat dihukum seberat-beratnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMA di Kuningan menjadi korban penusukan. Korban merupakan warga Desa Randobawailir, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Saat kejadian korban sedang berada di kelasnya, kemudian tanpa diduga ada seorang laki-laki yang menusuknya.

Akibat insiden penusukan di dalam sekolah tersebut, korban harus mendapatkan sembilan jahitan untuk menutup luka di tubuhnya. Sedangkan pelaku kini berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Loading