Fakta Ghisca Debora Ditangkap dan Jadi Tersangka atas Penipuan Tiket Coldplay

Polisi telah menangkap Ghisca Debora Aritonang yang menjadi pelaku penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta. Ia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Selain itu, polisi juga mengungkap modus penipuan yang dilakukan Ghisca pada para korbannya.

1. Ghisca Debora Ditangkap

Ghisca Debora Aritonang (GDA) jadi tersangka kasus penipuan. Perempuan itu diketahui melakukan aksi penipuan modus jual beli tiket konser band Coldplay.

“Kami tetapkan sebagai tersangka GDA ini dan kami lakukan penahanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Sebelumnya, Polres Jakpus menerima sejumlah laporan terkait kasus penipuan modus jual-beli tiket Coldplay. Salah satunya kasus penipuan jual beli tiket konser Coldplay yang merugikan 400 orang dengan kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah menjelaskan 400 korban penipuan membeli tiket konser Coldplay kepada para reseller. Polisi mengatakan ada lima reseller yang membeli tiket dari satu orang yang sama.

“Jadi ada lima reseller membeli ke satu orang. Lima orang membeli 400 tiket ini ke orang yang sama,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/11).

2. Total Kerugian Rp 5,1 M

Pihak kepolisian mengatakan tercatat total penipuan tiket Coldplay ada lebih dari 2.200 tiket. Kerugian korban pun miliaran rupiah.

“Total adalah Rp 5,1 miliar atau 2.268 tiket,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca Juga:   Akhirnya Nia Ramadhani Wujudkan Mimpi Nonton Konser Coldplay

Dia merinci, untuk laporan pertama dibuat seseorang berinisial VS yang mengaku mengalami kerugian Rp 1,350 miliar atas pembelian 700 tiket. Laporan kedua dibuat seseorang berinisial AS dengan kerugian Rp 1,030 miliar atas pembelian 600 tiket.

“Yang ketiga MF, Rp 1,3 miliar atau 500 tiket. Keempat pelapor SY, Rp 73 juta atau 58 tiket. Kemudian korban AR, ini Rp 1,3 miliar atau 400 tiket. Terakhir, pelapor CL, Rp 230 juta,” tambahnya merinci.

3. Modus Penipuan Ghisca

Polisi menangkap perempuan bernama Ghisca Debora Aritonang (GDA) terkait kasus penipuan modus jual beli tiket konser band Coldplay. Ghisca menipu para korban dengan mengaku mengenal promotor konser.

“Yang bersangkutan meyakinkan bahwa mengenal dengan perantara atau promotor, padahal dari Mei sampai November tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers, Senin (20/11/2023).

Ghisca Debora diduga mendapatkan kepercayaan dari korban setelah berhasil perang (war) beli tiket konser Coldplay secara online. Setelah itu, dia menawari temannya untuk menjadi penjual ulang.

“Adapun modusnya, setelah war ticket, yang sekitar pertengahan bulan Mei, GDA ini juga war ticket dapat sekitar 39 tiket dan sudah diserahkan,” kata Susatyo.

“Kemudian GDA ini menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih bahwa tiket tersebut adalah tiket compliment, yang dijanjikan akan dapat menjelang pelaksanaan konser,” tambahnya.

Baca Juga:   Siap-Siap! Inilah Jadwal dan Cara Memenangkan Tiket Konser Coldplay 2023 yang Ditunggu-tunggu

4. Hasil Penipuan Ghisca: Punya Barang Mewah

Ghisca Debora Aritonang (GDA) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dengan modus jual beli tiket konser Coldplay di Jakarta. Dari hasil penipuan tiket tersebut, Ghisca bisa memiliki MacBook hingga tas branded total Rp 600 juta.

5. Ghisca Sempat ke Belanda

Ghisca Debora Aritonang (GDA) menjadi tersangka kasus penipuan modus jual beli tiket konser band Coldplay. Polisi mengatakan Ghisca sempat ke Belanda dalam kurun Mei-November 2023.

“Sesuai data perlintasan paspor, pernah ke Belanda,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers di kantornya, Senin (20/11/2023).

“Setidaknya dari kurun Mei-November kemarin,” sambungnya.

6. Soal Uang Hasil Penipuan yang Disebut Ada di Bank Belanda

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengaku masih mendalami terkait laporan dari para korban soal penggelapan tiket konser Coldplay oleh Ghisca dengan melihat barang bukti dan dokumen yang disita. Ia menambahkan, nantinya pihaknya akan melakukan pengembangan terhadap barang bukti tersebut.

“Sampai saat ini kami masih mendalami semua informasi yang diberikan oleh masyarakat terkait ada uang mengalir ke Belanda dan sebagainya. Kami juga sudah menyita paspor, kami cek perjalanannya dan apa yang dilakukan di luar negeri. Mohon waktunya kami masih lakukan pengembangan terhadap kasus ini,” pungkasnya.

Baca Juga:   Konser Coldplay Jakarta: Daftar Harga Tiket dan Layout Resmi Dirilis!

7. Ghisca Mengaku Salah

Ghisca Debora Aritonang (GDA), tersangka kasus penipuan tiket konser band Coldplay mengakui kesalahannya dan akan mengikuti proses hukum. Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers digelar.

“Saya Ghisca Debora Aritonang, saya mengakui kesalahan saya,” katanya sambil tertunduk di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Dengan didampingi polwan di sisi kiri dan kanannya, ia mengatakan akan mengikuti proses hukum di Polres Jakarta Pusat.

“Dan saya akan mengikuti proses hukum. Dan proses ini sudah saya serahkan ke pihak kepolisian,” imbuhnya.

8. Ghisca Beraksi Sendirian?

Polisi menyampaikan Ghisca Debora Aritonang (GDA) melakukan penipuan tiket konser Coldplay seorang diri. Selain itu, Ghisca disebut baru pertama kali melakukan penipuan tiket konser.

“Sendiri, (baru pertama kali melakukan penipuan) ya,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi, Senin (20/11/2023).

Sementara itu, Susatyo menuturkan sampai saat ini belum ada informasi mengenai Ghisca pernah menipu tiket konser selain Coldplay. Dia meyebut belum ada keterlibatan pihak lain dalam kasus penipuan yang dilakukan Ghisca.

“Sampai saat ini kami belum menerima informasi tersebut (Ghisca Debora pernah menipu tiket konser selain Coldplay),” tuturnya.

“Berdasarkan hasil lidik/sidik, samai sejauh ini belum ada (keterlibatan pihak lain),” lanjutnya.

Loading