Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada Kamis (20/7/2023) mengatakan hatinya dipenuhi dengan kesedihan dan kemarahan atas video memuakkan dari dua wanita yang diarak telanjang di Manipur.
Salah satu wanita tersebut juga diperkosa beramai-ramai. Insiden itu terjadi pada 4 Mei, sehari setelah bentrok antarsuku pecah di Manipur. Namun video tersebut mulai viral sejak Rabu.
PM Modi mengatakan mereka yang bersalah tidak akan lolos dari jerat hukum.
“Saya ingin meyakinkan bangsa, tidak ada kesalahan yang akan lolos. Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada gadis Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan,” kata PM Modi dalam sambutannya sebelum dimulainya sesi Parlemen.
“Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah. Insiden Manipur memalukan bagi bangsa beradab mana pun. Seluruh negeri telah dipermalukan,” lanjut Modi.
Insiden memuakkan itu terjadi sehari setelah bentrokan pecah antara suku Meitei yang mayoritas menghuni lembah dan suku Kuki-Zo yang mayoritas menghuni pegunungan. Perseteruan ini terjadi setelah suku Meitei mengajukan permintaan untuk status Scheduled Tribes (ST).
Kedua wanita suku Kuki-Zo dianiaya dan diarak telanjang ke lapangan, di mana salah satunya diperkosa beramai-ramai.
Penangkapan pertama terhadap salah satu tersangka dilaporkan hari ini, 77 hari setelah kejadian.
Menurut polisi, tersangka yang ditangkap adalah pria suku Meitei berusia 32 tahun, yang diidentifikasi sebagai Khuirem Herodas.
“Penyelidikan menyeluruh saat ini sedang berlangsung dan kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati,” kata menteri utama negara bagian setempat, N Biren Singh, yang juga seorang suku Meitei.
Sambil mengutuk kengerian Manipur, PM Modi juga merujuk pada insiden di Rajasthan dan Chhattisgarh yang dikuasai Partai Kongres dan berkata: “Saya mengimbau semua Ketua Menteri untuk memperkuat hukum dan ketertiban di negara bagian mereka, terutama terkait ibu dan saudara perempuan kita, dan mengambil tindakan tegas, baik itu di Rajasthan, Chhattisgarh atau Manipur. Di setiap sudut India, kita harus bertindak melawan kejahatan keji.”
Mahkamah Agung India hari ini jugaa mengutuk apa yang disebutnya video “sangat mengganggu” dari dua wanita yang diarak telanjang di Manipur dan mengatakan bahwa visualnya menunjukkan “kegagalan konstitusional yang parah”.
Ketua Mahkamah Agung DY Chandrachud meminta pemerintah untuk mengambil tindakan dan juga memberi tahu pengadilan tentang langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keamanan perempuan di wilayah tersebut.
Dia menambahkan bahwa pengadilan akan menangani kasus tersebut pada 28 Juli.
“Kami sangat terganggu dengan video yang beredar kemarin. Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam. Sudah saatnya pemerintah mengambil langkah dan mengambil tindakan. Ini tidak dapat diterima,” kata DY Chandrachud.
“Jika pemerintah tidak bertindak, kami akan bertindak. Kami berpandangan bahwa pengadilan harus mengetahui langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah agar pelaku didakwa atas kekerasan tersebut. Apa yang tergambar di media dan visual yang muncul menunjukkan pelanggaran konstitusional yang berat,” ujarnya.