Viral Perumahan di Depok Banjir, Warga sampai Demo

Musim hujan yang mulai menyelimuti sejumlah kawasan di tanah air jadi penyejuk setelah kemarau panjang yang melanda. Tapi, hujan tak selalu memberi kabar bahagia, sejumlah kawasan bahkan ada merana karena dikepung banjir saat hujan turun.

Salah satu yang mengalami masalah ini adalah sejumlah kawasan perumahan di Jalan Mawar, Bojongsari, Depok. Dari unggahan akun Instagram @infosabojong, terlihat banjir merendam jalanan hingga seluruh permukaan jalan tertutup air yang cukup dalam.

Banjir yang terjadi pada awal Desember lalu itu bikin aktivitas warga terhambat. Bahkan, air sampai menggernangi halaman sejumlah rumah warga di kawasan tersebut.

Yang jadi masalah, banjir di kawasan ini bukan karena prasarana saluran air di kawasan ini yang buruk. Kepada detikcom, seorang warga Perumahan Puri Bali, Bojongsari, Ary Murthi menjelaskan bahwa banjir yang melanda kawasan pemukimannya diduga adalah karena proyek pembangunan kompleks perumahan baru di dekat perumahannya yang tidak memperhatikan AMDAL dan menghalangi aliran air ke area yang semula merupakan area resapan.

Baca Juga:   Pria di Tasik Curi Duit Mertua Rp 1,5 M

“Kerusakan yang terjadi akibat aktivitas proyek ini antara lain pada tembok pembatas, debu ataupun polusi dari aktivitas proyek, polusi suara dari alat berat yang bekerja hingga malam hari, maupun saluran dan resapan air di kawasan,” tutur dia saat dihubungi detikcom.

Proyek perumahan yang dimaksud Ary adalah proyek perumahan baru Yukari @Sawangan (7,4 ha/403 unit) yang lokasinya bersisian dengan perumahannya. Yukari dikembangkan oleh PT Tact Home Indonesia yang merupakan pengembang dan investor dari Jepang.

Ary mengatakan, warga bahkan sampai menggelar aksi imbas banjir yang melanda pemukimannya setelah proyek tersebut mulai dikerjakan. Menurut Ary Murthi yang juga merupakan koordinator aksi warga, banjir yang melanda pemukimannya merupakan dampak langsung yang dirasakan warga di beberapa banjar (klaster).

“Kami sudah mengingatkan pengembang di Kompleks Yukari untuk memerhatikan saluran air yang melintas ke perumahan kami termasuk kontur tanah kami yang lebih rendah, tapi oleh pengembangnya tidak direspon padahal sudah ada kesepakatan untuk menghentikan sementara aktivitas pembangunan,” ujarnya.

Ary mengatakan, aksi demonstrasi terpaksa harus dilakukan warga karena pihak pengembang, aparat kelurahan-kecamatan, maupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan tidak tanggap terhadap berbagai tuntutan warga.

Beberapa yang dituntut yaitu dilakukan perbaikan kondisi jalan di lingkungan Tamansari Puri Bali yang rusak akibat banjir dan dibuat saluran air yang terpisah dengan Perumahan Yukari sehingga tidak memberikan beban tambahan pada saluran eksisting.

Baca Juga:   Viral Pengantin Pria Beri Mahar Rp 21 Ribu Tapi Bawa Hadiah Honda Brio

“Hingga saat ini kami masih positif dan menunggu itikad baik dari pihak pengembang untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bila masih diabaikan juga kami akan melakukan langkah resmi dengan tuntutan hukum karena pembangunan proyek ini sangat meresahkan warga,” pungkasnya.

Loading