Mengenal Lebih Dekat Mitsubishi Xforce yang Mengusung Mesin Xpander

Mitsubishi Xpander dan Xforce menggunakan platform, mesin, dan transmisi yang sama.
Hiroshi Nagaoka, Executive Vice President Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menjelaskan SUV Xforce memang dikembangkan berdasarkan ‘DNA’ Xpander, yang merupakan produk low MPV.

Kata dia hal ini karena perusahaan ingin mengulang kembali jejak Xpander melalui Xforce yang dinilai berhasil mendapat respons positif dari masyarakat.

“Kenapa kami menggunakan platform dan powertrain yang sama dengan Xpander? Karena kami fokus pada pasar penjualan, dan Xpander punya reputasi yang bagus di negara Asia terutama di Indonesia, jadi tidak perlu diragukan untuk memanfaatkan platform Xpander untuk model selanjutnya,” kata Nagaoka pada ajang GIIAS 2023, di BSD Tangerang, Jumat (11/8).

Baca Juga:   Keren Wanita Indonesia Ini Taklukkan Puncak Aconcagua dengan Mengibarkan Bendera Merah Putih

Xpander menggunakan sasis monokok. Kendati demikian, dimensi antara keduanya tetap memiliki perbedaan.

Xpander memiliki panjang 4.595 mm, lebar 1.750 mm, dan tinggi 1.750 mm. Khusus varian GLS, tingginya hanya 1.730 mm.

Sementara Xforce, dirancang dengan panjang 4.390 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.660 mm, dan ground clearance 222 mm.

Kemudian dapur pacu yang dipakai adalah mesin bensin kode 4A91 dengan kubikasi 1.499 cc. Mesin Xpander dapat melepas tenaga 103,2 hp pada 6.000 rpm dan torsinya 141 nm pada 4.000 rpm. Besaran tenaga dan torsi tersebut sama persis seperti pada mesin Xforce.

Baca Juga:   Sosok Raffi Kuasai 5 Bahasa Asing, Masuk Bintara TNI Tanpa Tes

Mesin tersebut dipadukan transmisi CVT untuk menghantarkan tenaga dan torsi ke roda depan.

Kendati demikian, Nagaoka bilang jeroan mesin dan transmisi CVT pada Xforce telah mengalami penyesuaian untuk mengakomodir kebutuhan sebuah SUV.

“Xpander sebenarnya diluncurkan 2017,jadi butuh waktu untuk kami melakukan improvisasi di beberapa bagian. Selanjutnya mesin dan transmisi CVT memang sama dengan Xpander, namun engine sangat berbeda terutama di puncak torsi, dan akan sangat berguna di perkotaan. Lalu CVT perubahan pada pattern transmisi agar bisa memberikan driving feeling yang bisa memberikan pengalaman mengemudi SUV,” ucap dia.

Baca Juga:   Kakak-Adik Lansia di Blitar Duel Maut di Pekarangan Rumah, 1 Langsung Tewas, Gegara Masalah Sepele

Lebih lanjut, ia mengatakan Xforce memakai suspensi berbeda dari Xpander, serta ukuran ban lebih besar.

“Untuk membuat SUV yang kokoh, kami juga mengubah suspensi depan dan belakang serta ukuran ban lebih besar agar lebih kokoh. Jadi hal itu sangat berbeda dengan platform Xpander. Apalagi faktanya platform Xpander itu memang sangat bagus jadi tidak banyak yang perlu diubah atau ditingkatkan lagi,” tutur Nagaoka.

Loading