Seorang pria asal India baru-baru ini menjadi sorotan netizen di media sosial. Pria yang diketahui bernama Bharat Jain ini sebelumnya dikenal sebagai seorang pengemis.
Dirinya kerap menghabiskan waktu di jalan-jalan kota Mumbai untuk meminta uang kepada orang-orang. Adanya pengemis di jalanan kota memang menjadi pemandangan yang cukup wajar ditemukan. Namun, Bharat Jain mendapatkan julukan sebagai pengemis terkaya di dunia oleh sebuah media India.
Julukan yang didapatkan ini pun menarik perhatian banyak netizen. Pasalnya, tak sedikit pula yang penasaran mengenai aset yang dimiliki olehnya hingga mendapat julukan tersebut.
Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (13/7/2023), Bharat Jain disebutkan memiliki aset sebesar Rp 14 miliar. Tentu saja jumlah aset tersebut terbilang fantastis bahkan mengalahkan sebagian banyak masyarakat India.
Hasilkan sekitar Rp 400 ribu setiap hari
Bharat Jain diketahui selalu menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya di jalanan. Penghasilan yang didapatkan oleh Bharat Jain pun sukses menjadi sorotan.
Pasalnya, dirinya dilaporkan menghasilkan antara 2.000 hingga 2.500 rupee atau sekitar Rp 360 ribu hingga Rp 455 ribu setiap harinya. Dirinya pun diketahui mengemis di sekitar stasiun kerea Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus atau Azad Maidan selama bertahun-tahun. Hal ini pula yang membuatnya mengumpulkan uang cukup banyak untuk membeli berbagai aset.
Dirinya bahkan diperkirakan memiliki aset sebanyak Rp 14 miliar. Termasuk dengan apartemen dengan 2 kamar tidur, dua toko yang disewakan seharga 30.000 rupee atau Rp 5,4 juta per bulan. Tentu saja penghasilannya ini bahkan jauh lebih besar dari sebagian besar pekerja di India.
Terpaksa mengemis
Menurut Economic Times, Bharat Jain tidak mampu mengejar pendidikan formal. Hal ini pula yang membuatnya terpaksa mengemis demi memenuhi kebutuhan. Meski begitu, anak-anaknya kini tak mengikuti jejaknya.
Anak-anak dari Jain pun diketahui telah menyelesaikan pendidikan hingga telah memiliki pekerjaan. Keluarganya pun telah menasihati Jain agar berhenti menjadi pengemis karena kondisi ekonomi yang telah stabil. Namun, dirinya justru masih terus turun di jalanan hampir setiap hari.
