Produsen mobil asal China, Great Wall Motor, bakal menyerbu masuk Indonesia menggunakan tiga merek yaitu Haval, Ora dan Tank.
Tiga merek itu dipastikan ikut pameran otomotif terbesar di dalam negeri pada Agustus nanti, walau belum bisa dipastikan bakal langsung jualan.
Great Wall Motor yang berdiri sejak 1984 adalah produsen terbesar SUV dan pikap di China. Mereka juga sudah masuk ke segmen elektrifikasi dan menjadi produsen mobil listrik plug-in terbesar pada 2021.
Great Wall Motor menaungi banyak merek yakni GMW, Haval, Wey, Tank, Poer dan Ora.
Produsen asal Baoding, Hebei ini mendirikan Haval pada Maret 2013. Haval awalnya didaulat sebagai produsen spesialis crossover dan SUV.
Kemudian Ora diperkenalkan pada 2018 sebagai merek khusus mobil penumpang listrik. Lalu Tank, awalnya nama mobil yang dijual pakai merek Wey, diputuskan berdiri menjadi merek sendiri pada 2021.
Penyelenggara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menyampaikan Haval, Ora dan Tank merupakan merek baru dari total lebih dari 30 merek yang resmi ikut serta di pameran pada 10-20 Agustus nanti.
Ketua III dan Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo Rizwan Alamsjah juga memastikan Haval, Ora dan Tank bakal meramaikan pameran otomotif terbesar di dalam negeri tahun ini.
Menurut dia kedatangan mereka menjadi tanda positif tentang industri otomotif Indonesia yang terus berkembang dan menjadi daya tarik merek global.
Rizwan tak bisa memastikan apakah Great Wall akan langsung berbisnis dengan menjual kendaraan saat pameran. Kata dia ada kemungkinan kehadirannya untuk menunjukkan diri saja.
“Karena mereka baru pertama kali ikut pameran di Indonesia, kami tidak tahu apakah mereka mau langsung jualan atau tidak. Tapi kami rasa mereka akan showcase lah atau memperkenalkan (diri), karena mereka melihat pasar Indonesia makin lama makin bagus,” papar Rizwan, diberitakan detik.com, Kamis (25/5).
Walau sepertinya baru pertama kali menjadwalkan tampil di publik, Great Wall Motor sebenarnya sudah bergerak diam-diam di Indonesia. Beberapa desain mobil mereka sudah terdaftar di situs Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan Ham.
