VIRAL Wanita di Cina Resign Gegara Kebanyakan Grup Chat

Seorang wanita China menjadi viral di media sosial setelah memutuskan untuk Resign Kerja (berhenti bekerja) karena kelelahan mengelola lebih dari 600 grup chat kantor.

Tang Ying, begitu namanya, memilih untuk meninggalkan pekerjaannya yang sarat tekanan, dan ceritanya menjadi sorotan utama di China setelah keluar dari semua grup chat kantor di platform media sosial WeChat.

Dilansir dari China Daily, Senin, 29 Januari 2024, disebutkan bahwa Tang Ying memerlukan tiga setengah jam untuk keluar dari seluruh grup chat tersebut. Kisah ini mencuri perhatian dengan lebih dari 160 juta penayangan di platform mikroblog Sina Weibo.

Thecover, media China yang berbasis di provinsi Sichuan, melaporkan kisah Tang Ying, dan setelah itu, wanita tersebut mendapat banyak dukungan dari publik. Tang Ying, seorang desainer yang sebelumnya bekerja di perusahaan real estate di Beijing, kini menjadi buah bibir di kalangan netizen China.

Baca Juga:   Pemilik Toyota Vellfire Putih Beri Klarifikasi setelah Disebut Serobot Antrean Masuk Mall di Surabaya

Dia mengatakan sifat pekerjaannya yang menuntut telah membuatnya tidak puas. Thecover melaporkan bahwa meskipun mendapat gaji bulanan sekitar 20 ribu yuan hingga 30 ribu yuan atau Rp44 juta hingga Rp66 juta, dia kesulitan menemukan motivasi dalam pekerjaannya.

Tang Ying bertanggung jawab mengawasi desain interior beberapa properti komersial. Namun, tekanan dalam mengelola beberapa pusat perbelanjaan berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraannya.

Terus-menerus dibombardir dengan pemberitahuan dari grup WeChat yang berhubungan dengan pekerjaan, Tang Ying mengatakan merasa seperti robot. Dia tidak mampu memiliki pikiran dan perasaannya sendiri.

Baca Juga:   Bendera Parpol di Sepanjang Flyover Kuningan di Copot Setelah Makan Korban

“Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting dapat mempengaruhi pembukaan toko baru,” kata Tang Ying.

Ketika toko baru dibuka, sebuah grup WeChat dibentuk yang terdiri dari anggota staf mal, personel manajemen properti dan pemadam kebakaran, teknisi AC, pemilik toko, serta pekerja dekorasi.

Tang Ying menggunakan grup chat ini sebagai saluran komunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pekerjaannya. Mengalami kelelahan dan kehabisan tenaga, Tang Ying akhirnya memutuskan untuk mengakhiri karirnya.

Baca Juga:   Viral: Pengemudi Terkejut Lihat Tarif Tol Menuju Bandung yang Mencapai Rp724.000

Ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya di Sichuan. Kedatangannya disambut hangat oleh kakek dan neneknya, dan Tang Ying menikmati hidangan rumahan yang terbuat dari bahan-bahan segar.

Menetap di desa yang berjarak 30 kilometer dari kota Nanchong, Tang Ying memutuskan untuk memulai bisnis penjualan sosis buatan sendiri dan daging yang diawetkan secara online.

Dengan dukungan keluarga, dia mendirikan fasilitas pengolahan kecil di halaman belakang rumah kakek dan neneknya.

Ayahnya membangun sebuah tempat pengasapan rumahan, menggunakan kayu dari pohon cedar lokal, dan Tang Ying berencana untuk menciptakan merek untuk produk daging yang diawetkannya.

Loading