Tetap Waspada, 13 Gejala Omicron yang Muncul Pada Orang yang Sudah Divaksin

Bersama ini kami sampaikan informasi tentang Tetap Waspada, 13 Gejala Omicron yang Muncul Pada Orang yang Sudah Divaksin, sebagi berikut:

Varian Omicron saat ini semakin mendominasi di dunia. Bahkan kemunculannya ini hampir menggeser varian Delta yang sebelumnya juga mendominasi banyak negara, termasuk Indonesia, beberapa waktu lalu.
Kemunculannya tentu menimbulkan kekhawatiran baru. Sebab, Omicron ini terbukti cerdik dalam menghindari antibodi yang terbentuk oleh vaksinasi. Hal ini membuat orang yang sudah divaksinasi penuh masih bisa terinfeksi varian Omicron.

Baca Juga:   Mengenal Kris Pengganti BPJS Kelas 1, 2 dan 3

Hal ini juga dibuktikan dalam laporan pada 30 November 2021 dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (NIPH). Dalam laporan tersebut, dari 117 orang tamu sebuah pesta yang positif Corona, sebanyak 66 orang terinfeksi varian Omicron.

Saat diperiksa, mereka mengalami gejala batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Untuk lebih jelasnya, dikutip dari Express UK berikut 13 gejala Omicron yang muncul pada orang yang sudah divaksin:

– Batuk
– Hidung meler / tersumbat
– Kelelahan/letargi
– Sakit tenggorokan
– Sakit kepala
– Nyeri otot
– Demam
– Bersin
– Bau berkurang
– Nafsu makan berkurang
– Terengah-engah
– Kehilangan kemampuan mendeteksi rasa
– Sakit perut

Baca Juga:   Biasa Dimakan Tiap Hari, Ternyata 5 Makanan ini Berbahaya untuk Kesehatan

“Hasil awal dari penyelidikan wabah kami menunjukkan bahwa VOC Omicron SARS-CoV-2 sangat menular di antara orang dewasa muda dan paruh baya yang divaksinasi penuh,” para peneliti menyimpulkan.

“Mengingat konteks spesifik wabah dalam pengaturan berisiko tinggi untuk penularan, temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Penyelidikan terus dilakukan untuk menentukan spektrum penuh penyakit dan durasinya, faktor risiko infeksi dan tingkat penularan sekunder,” pungkasnya.

Meski begitu, para peneliti tetap menyarankan agar masyarakat mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Pasalnya, vaksin itu tetap memberikan pertahanan terbaik untuk melawan COVID-19 dan mencegah terjadinya risiko penyakit yang serius.

Loading