Korea Utara Akui Kegagalan Peluncuran Satelit, Meningkatkan Ketegangan dengan Korea Selatan dan Jepang

Korea Utara mengakui peluncuran satelit mata-matanya pada Rabu (31/5) pagi gagal. Pyongyang mengatakan satelit tersebut jatuh ke laut segera setelah “terjadi insiden” saat penerbangan.

Kantor berita Korut, KCNA, menuturkan otoritas antariksa Korea Utara meluncurkan satelit pengintai militer Malligyong-1 di lapangan peluncuran satelit Sohae di Cholsan, Phyongan Utara sekitar pukul 06.27 waktu setempat. Satelit itu diangkut oleh roket pembawa tipe terbaru, Chollima-1.

“Namun, roket itu jatuh ke laut setelah kehilangan daya dorong akibat start yang tidak normal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama saat penerbangan normal,” bunyi laporan KCNA seperti dikutip AFP.

Baca Juga:   Dubai Banjir dan Badai Berdampak Lumpuhkan Jadwal Penerbangan

KCNA menuturkan pihak Korut akan menyelidiki secara menyeluruh kekurangan yang dialami saat peluncuran satelit berlangsung.

Ini merupakan proyek satelit pertama Korut. Negara pimpinan Kim Jong Un ini tidak memiliki satelit yang berfungsi di luar angkasa.

Kim Jong Un pun menjadikan pengembangan satelit mata-mata Malligyong-1 ini sebagai prioritas utama rezimnya. Ia bahkan mengawasi langsung beberapa uji coba peluncuran.

Peluncuran satelit ini pun membuat tetangga Korut, Jepang dan Korea Selatan, cemas hingga mengeluarkan peringatan bagi warganya. Korsel bahkan sempat merilis peringatan perang atau wartime alert bagi penduduk di Ibu Kota Seoul hingga sempat membuat warga kebingungan.

Baca Juga:   Perbankan Kolaps, Warga AS Khawatir Terulangnya Krisis Keuangan Seperti Tahun 2008

Peringatan perang itu diterima penduduk Seoul melalui ponsel mereka sekitar pukul 06.41 waktu setempat hingga sempat membuat banyak warga kebingungan dan panik. Peringatan itu berisikan permintaan kepada warga untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan evakuasi.

Tak lama dari itu, pemerintah Korsel kembali mengirim pengumuman lanjutan kepada warga yang memberitahukan bahwa peringatan perang yang baru saja tersebar adalah salah.

“Kami memberi tahu Anda bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Metropolitan Seoul pada pukul 06.41 tidak benar,” bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Korsel.

Baca Juga:   S1 Sastra Jepang UK Maranatha Bandung

Tak hanya di Korsel, peluncuran satelit ini juga sempat memicu peringatan dan imbauan evakuasi bagi warga di Jepang meski tak lama dari itu dicabut.

Warga di selatan Prefektur Okinawa menerima peringatan dari pemerintah melalui ponsel mereka sekitar pukul 06.30 berisikan imbauan untuk tetap berada di dalam ruangan akibat kemungkinan peluncuran rudal Korut.

Tak lama dari itu, Jepang merilis pengumuman bahwa situasi kembali aman lantaran rudal tidak terbang di atas wilayah negaranya.

Loading