
Ketegangan antara dua organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya tidak hanya terjadi di Bandung, Jawa Barat, tetapi juga sebelumnya sempat memanas di Blora, Jawa Tengah.
Di Blora, perselisihan dipicu oleh tudingan dari pihak Pemuda Pancasila yang menganggap kehadiran GRIB Jaya ilegal karena belum mengurus perizinan resmi.
Sementara itu, di Kota Bandung, bentrokan terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, yang menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan beberapa anggota ormas mengalami luka-luka.
Insiden ini berlangsung di sekretariat ormas Pemuda Pancasila di Jalan BKR, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Dalam video amatir yang beredar, tampak kerusakan pada sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat, serta beberapa anggota ormas yang terluka.
Dalam video amatir yang beredar, tampak kerusakan pada sejumlah kendaraan sepeda motor dan mobil milik ormas PP, serta beberapa anggota ormas yang terluka.
Yudi, salah satu anggota Pemuda Pancasila yang mengaku sebagai korban, menjelaskan bahwa sebelumnya kedua pihak tidak memiliki masalah apa pun. Bahkan, ia sempat menghadiri acara yang diadakan oleh ormas GRIB Jaya.
“Awalnya tidak ada masalah. Saya sempat datang ke acara mereka, bahkan berjabat tangan. Kota Bandung pokoknya harus cinta kondusif, jangan seperti yang kemarin di daerah Jawa (Blora),” ujar Yudi, dikutip tvOne, Kamis 16 Januari 2025.
Namun, pada siang harinya tiba-tiba terjadi serangan yang melibatkan ratusan orang. Yudi menambahkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa unit sepeda motor dan dua mobil milik ormas PP. Ia sendiri mengalami luka di bagian tangan dan punggung.
“Saya juga tidak tahu apa masalahnya dari pihak GRIB. Tidak lama setelah itu, ada ratusan orang datang dan menyerang,” jelasnya.
Akibat penyerangan ini, enam orang mengalami luka-luka. Polisi menyebutkan bahwa para korban telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pasca kejadian, petugas gabungan dari Polsek Regol, Polrestabes Bandung, dan TNI dikerahkan untuk mengantisipasi bentrok susulan. Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab bentrokan ini.