Bangkai Pesawat Tempur yang Diduga Sisa-sisa Perang Dunia II Ditemukan di Daerah Lamongan

Masyarakat dan nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan dihebohkan temuan bangkai pesawat tempur. Bangkai pesawat ini diduga bekas Perang Dunia II.

Berikut sederet fakta temuan bangkai pesawat tempur diduga bekas Perang Dunia II:

1. Sempat Viral

Penemuan bangkai pesawat ini juga beredar lewat video viral. Sebuah video tersebar di aplikasi percakapan menunjukkan bangkai sebuah pesawat terdampar di tepi pantai. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 22 detik.

Menurut pembuat video, salah seorang nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan, menemukan bangkai pesawat diduga pesawat tempur dari zaman belanda.

“Nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan menemukan bangkai pesawat. Mungkin pesawat tempur yang memuat satu orang. Ditemukan Nelayan Weru,” ujarnya dalam video yang diterima detikJatim, Selasa (23/5/2023).

Pria di dalam video itu menyebutkan bahwa pesawat tempur itu diduga dari era penjajahan Belanda. Meski begitu, beberapa bagian bangkai pesawat itu disebut masih ada.

Baca Juga:   Rute TransJakarta ke Jakarta Fair

“Nelayan Weru menemukan bangkai pesawat. Bangkai pesawat zaman Belanda. Ini sayap-sayapnya, ini bagian depannya. Ini masih ada mesin-mesinnya. O, dinamonya juga masih ada ini. Kabel-kabelnya masih ada,” katanya.

2. Diduga Bangkai Pesawat Peninggalan Perang Dunia II

Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan Ma’mun Murod menduga bangkai pesawat tesebut peninggalan era Perang Dunia II.

Dugaan ini muncul karena Weru pernah dijadikan sebagai pangkalan militer Belanda. Itu kenapa warga menyebut tempat bangkai pesawat berada saat ini sebagai pasar tangsi.

“Dulu di Desa Weru pernah ada pangkalan militer yang didirikan oleh pasukan sekutu. Tempat itu kini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tangsi atau pasar tangsi,” kata Murod sata dikonfirmasi detikJatim, Selasa (23/5/2023).

3. Ditemukan Nelayan Tersangkut di Jaring

Bangkai pesawat ini pertama kali ditemukan nelayan setempat bernama Miftah yang tengah menyebar jaring. Pesawat ini ditemukan pada Minggu (21/5) di lokasi 14 mil dari daratan.

Baca Juga:   Pakistan Kini Jadi Negara dengan Muslim Terbanyak di Dunia Lewati Indonesia

Saat itu, Miftah bersama 4 anak buahnya pergi melaut pada Minggu (21/5) sekitar pukul 3.00 WIB. Setiba di jarak 12 mil dari daratan, mereka kemudian menebar jaring untuk menangkap ikan. Namun saat hendak diangkat jaring tersebut rupanya tersangkut sesuatu di kedalaman 30 meter.

4. Perahunya Sempat Kehabisan Solar

Saat itu, Mifta dan anak buahnya belum menyadari benda yang tersangkut di jaring adalah bangkai kapal. Meski demikian, mereka akhirnya membawa bangkai tersebut ke pinggir.

Namun saat di lokasi jarak 2 mil dari daratan, perahu Miftah ini kehabisan solar. Akibatnya, Mifta tak bisa melanjutkan mengevakuasi bangkai tersebut.

Bangkai tersebut kemudian ditinggalkan di lokasi terakhir ditandai sebuah umbal atau benda yang mengapung. Sedangkan Mifta dan anak buahnya kembali pulang.

Baca Juga:   Fantastis! Gaji dan Fasilitas Pramugari Emirates

Sesampai di rumah, Mifta kemudian menceritakan penemuannya itu nelayan lainnya. Ia kemudian meminta bantuan nelayan yang lain untuk ikut mengevakuasi.

5. Bangkai Dievakuasi ke Bibir Pantai

Pada Senin (22/5) Miftah dan sejumlah nelayan kemudian kembali mendatangi lokasi bangkai tersebut yang ditinggalkan. Ia bersama perahu nelayan yang lain sekitar pukul 9.00 WIB bersama-sama mengevakuasi bangkai tersebut.

Saat tiba di bibir pantai, nelayan baru menyadari bahwa bangkai yang diangkut merupakan pesawat tempur. Bangkai tersebut satu potong bagian tengah dan sayap pesawat.

“Saat ditemukan, kondisi pesawat sudah tak utuh, ditemukan Minggu lalu sehari setelahnya bangkai itu baru bisa dibawa menepi dan ditarik ke daratan oleh warga nelayan,” kata Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan Ma’mun Murod, Selasa (23/5/2023)

Loading