Abah Jajang Terharu Mendapat Bagian Tiket Rumah ‘Surga’ Senilai Segini: Kisah Inspiratif Perjuangan dan Kesabaran

Berkunjung ke rumah ‘surga’ Abah Jajang di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Cianjur kini tak lagi gratis. Sebab pemerintah desa menjadikannya objek wisata desa dan menerapkan tiket masuk.

Namun Abah Jajang ternyata hanya mendapat 10 persen dari hasil pendapatan penjualan tiket.

Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna, mengatakan sejak libur Lebaran, pemerintah desa memberlakukan tiket untuk wisatawan yang berkunjung ke rumah ‘surga’ Abah Jajang. Sebab kawasan itu kini sudah menjadi objek wisata baru yang dikelola desa dengan dibantu Karang Taruna.

Baca Juga:   Viral di Media Sosial, Siswa SMA Bandung Rayakan Study Tour dengan Mewahnya Pakai Gerbong KA Eksekutif

“Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes Nomor 1 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang,” kata Sutisna.

Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karang Taruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.

“Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola,” ujar Sutisna.

Sementara itu, Endang Supyandi, anak Abah Jajang, mengatakan pemberlakuan tiket tersebut sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pihak keluarga. Menurutnya, Abah Jajang dan keluarga tidak keberatan, mengingat banyaknya pengunjung membuat harus dikelola agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.

Baca Juga:   Viral Sopir Ambulans di Sragen Pakai Kebaya untuk Jemput Pasien,Tinggalkan Karnaval

“Kalau dari keluarga ya silakan saja kalau memang ada dari desa dan pengelola. Karena kan sehari itu bisa ribuan, kalau tidak ditata dan dikelola khawatir jadi berdampak bagi tetangga dan lingkungan,” kata dia, Selasa (9/5/2023).

Terkait pembagian hasil penjualan tiket, Endang mengaku tidak keberadaan keluarga hanya mendapat pembagian sebesar 10 persen.

“Soal pembangunan juga sudah dimusyawarahkan. Dari pihak desa yang menyerahkan ajuan pembagiannya. Kami tidak keberatan, karena kan yang 90 persen itu dibagi-bagi. Terlebih pengelola kan banyak,” ucap dia.

Baca Juga:   Stefanny Imelda Mahasiswa Unair Jadi Moderator Rapat ASEAN

“Jadi keluarga tidak masalah. Apalagi buat Abah Jajang mah ada juga sudah bersyukur. Karena Abah mah senang jadi banyak tamu dan saudara,” tambah Endang.

Loading