Viral Wanita Berjualan di TPST Bantargebang, Raup Rp900 Ribu Setiap Hari

Yulianti selaku pemilik warung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi mengaku dalam sehari dapat menghasilkan Rp400-Rp900 ribu dari hasil berjualan makanan dan minuman ringan.

Dia mengatakan mayoritas pembeli di warungnya berprofesi sebagai pemulung yang dalam keseharian bekerja mengais sampah di TPST Bantargebang.

Yulianti mengungkap penghasilan per harinya tidak menentu ditentukan dengan jumlah sampah yang datang dari DKI Jakarta. Jika supply sampah banyak, maka jumlah pemulung yang datang juga semakin banyak.

Sebaliknya, jika sampah yang datang ke TPST Bantargebang tidak terlalu banyak, maka penghasilan di warungnya juga akan sepi.

Baca Juga:   Selebgram Remi Lucidi 'Spider-Man' Tewas Usai Teratuh dari Lantai 68

“Kalau mobil pembuangannya gak lagi rame yang dateng, sepi. Tapi, kalau mobil pengangkut sampah banyak yang datang ya rame,” ujar Yulianti dikutip dari YouTube Jericho Zeki Selasa, 25 Juli 2023.

Lebih lanjut, meski sudah berjualan di atas gunung sampah selama beberapa tahun, Yulianti mengaku tidak mempermasalahkan bau menyengat dari sampah-sampah yang mengelilingi warungnya.

Dia mengatakan operasional warungnya dimulai sejak jam 6 pagi hingga pukul 17.00 WIB. Yulianti juga menyampaikan warungnya tidak menetap di satu lokasi, melainkan berpindah-pindah menyesuaikan di mana lokasi pemulung ramai menjalankan aktivitas atau disebut zona aktif pembuangan.

Baca Juga:   Video Viral Mobil Polisi Tabrak Tiang Lampu Jalan di Pondok Indah

Sebelumnya Kondisi warung di TPST Bantargebang tengah jadi sorotan di media sosial beberapa hari terakhir. Warung yang menjual makanan dan minuman itu disorot lantaran letaknya yang berada di atas gunung sampah.

Tampak sejumlah alat masak dan makanan yang berada di warung tersebut dipenuhi lalat. Selain hinggap di benda dan makanan, lalat juga mengerubungi orang-orang di sana.

Sementara kondisi di sekitar warung terdapat sejumlah aktivitas para pemulung yang sedang mengais sampah yang tiap harinya datang ke tempat itu.

Untuk diketahui TPST Bantargebang rata-rata menerima lebih dari 7.500 ton sampah per hari, yang diangkut menggunakan lebih dari 1.200 truk pengangkut dari DKI Jakarta.

Baca Juga:   Saat Test Drive Mobil Brio Tabrak Pengunjung Mal di Semarang, Pihak Dealer Tanggung Jawab

Kendati demikian, warung tersebut tetap dipenuhi pembeli, ribuan lalat yang dan aroma sampah yang menyengat seakan tak jadi masalah bagi pembeli yang makan di warung itu.

Saat siang hari, warung ini langsung diserbu para pemulung yang ingin beristirahat makan siang dan berteduh dari teriknya matahari.

Biasanya, para pemulung yang membeli makan siang di warung Yulianti juga akan disediakan plastik tambahan sebagai sarung tangan.

Loading