Aksi tawuran pelajar kembali terjadi dan kali ini berlangsung di jalur nasional ruas Tegal-Purwokerto, tepatnya di kawasan Ciregol, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Instagram pada Kamis (26/9/2024), terlihat sejumlah pelajar turun dari sepeda motor dan terlibat bentrokan sambil mengacungkan senjata tajam seperti clurit berukuran panjang.
Video berdurasi satu menit lebih tersebut memperlihatkan aksi brutal para pelajar yang membuat resah warga sekitar dan pengguna jalan.
Tidak hanya itu, video yang diunggah di Instagram @insta_bumiayu ini juga memicu kemarahan warganet yang mengecam tindakan anarkis tersebut.
Berbagai komentar mengungkapkan kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat di sekitar lokasi kejadian serta perlunya penegakan hukum yang lebih tegas terhadap para pelaku.
“Sangat miris melihat pelajar yang seharusnya belajar, malah melakukan hal seperti ini. Harus ada tindakan tegas dari pihak berwenang,” tulis seorang warganet.
Kapolsek Tonjong, AKP Hasari, saat dikonfirmasi membenarkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (24/9/2024), dan pihaknya langsung melakukan upaya penghalauan setelah mendapat laporan.
“Kami langsung melakukan penanganan pada aksi tawuran tersebut,” katanya.
Dikatakan, petugas hanya menghalau karena kondisi jalan hujan dan ramai, dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan, atau hal-hal yang tidak diharapkan.
“Kami hanya menghalau, karena khawatir terjadi yang tak diinginkan, namun kami tetap melakukan penyelidikan dan Aksi tawuran diduga dilakukan pelajar SMK terjadi di jalan Ciregol Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
Menurutnya, tawuran diduga dilakukan oleh pelajar SMK dari Bumiayu dan Sirampog. Pihaknya telah melakukan upaya pendekatan ke masing-masing sekolah untuk penanganan dan pencegahan lebih lanjut.
“Kami sudah menghubungi ke masing-masing sekolah agar melakukan pembinaan pada siswanya yang terlibat aksi tersebut,” kata Hasari.
Ditambahkan, mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor apabila mengetahui informasi terkait tawuran.
Serta mengajak pihak sekolah dan orang tua untuk lebih aktif memantau kegiatan para pelajar demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Sekolah dan orang tua agar lebih aktif memantau kegiatan siswa atau anak-anaknya agar tidak ada lagi kejadian serupa,” pungkas Hasari.