Viral Seorang siswa SMKN di Kota Gorontalo diduga mengalami perundungan. Korban juga diduga dicekoki miras oleh teman-temannya. Tak hanya itu, perundungan dan dicekoki miras itu terjadi di lingkungan sekolah dan masih dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Sekitar 9 video dugaan perundungan didapati orang ua korban. Dalam video yang dibagikan YL, Ibu korban memperlihatkan upaya perundungan.
Dalam video tersebut korban terkapar tak berdaya di halaman sekolah. Tak hanya itu,korban terlihat memar di bagian wajah. Video tersebut lalu dibagikan ibu korban di akun Facebook. YL mengaku selama ini hanya diam dan mengikuti keputusan pihak sekolah.
“Selama ini saya diam, saya ikuti semua keputusan dari sekolah, tapi ternyata ini ada pembullyan di sekolah, Woooww luar biasa, saya tidak terima,” tulisnya dalam postingan Facebook miliknya, Rabu (11/9/2024) sekitar pukul 19.00 Wita
Sementara itu ayah korban mengatakan anaknya mengalami pemalakan, dicekoki miras, penganiayaan di lingkungan sekolah.
“Menurut pengakuan anak saya pemalakan itu ada, pemaksaan minum miras ada, terus ditambah dengan video jelas terkait perundungan itu, menyiram air dengan sengaja, menendang dengan sengaja,” jelasnya
“Melihat ini, itu artinya ada perundungan di sekolah itu, yang saya sesalkan adalah itu di jam sekolah dan berdekatan dengan ruang kelas, kok tidak ada tindakan dari sekolah” tambahnya
Orangtua korban melaporkan kejadian dugaan perundungan itu di Polsek Kota Utara. Pantauan TribunGorontalo.com terlihat ibu korban melaporkan kejadian tersebut di Polsek Kota Utara.
Tampak YL dimintai keterangan dan menyerahkan sejumlah bukti video yang didapati. Hingga pukul 20.46 Wita proses pelaporan di Polsek Kota Utara masih berlangsung.
Tangis ibu korban juga tak terbendung, ia tampak menangis sambil dimintai keterangan, bahkan teriakan tangisan beberapa kali terdengar. Tak hanya itu, ada juga beberapa siswa yang diduga melakukan perundungan sedang dimintai keterangan oleh pihak Polsek.
Selain itu Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu membantah dugaan perundungan tersebut.
“Tidak ada penganiayaan, itu hanya usaha teman-temannya membangunkan korban yang mabuk,” jelasnya
Zulkarnain juga menyebut miras itu dibawa sendiri siswa dan tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
“Tanpa sepengetahuan kami,” tandasnya (*)