Viral Oknum Guru SMA di Takalar Sulsel Sindir Profesi Orangtua Siswa

Oknum guru di SMAN 3 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disebut merundung (bully) seorang siswanya.

Dalam rekaman video yang beredar, oknum guru tersebut terkesan mengejak profesi orangtua siswanya tersebut.

“Kukira panglima bapak mu ternyata petani ji,” ucap guru tersebut.

Kemudian, salah seorang siswi membalas ucapan tersebut.

“Astagfirullah. Ka petani pekerjaan tonji pak, yang penting tawwa halal ji,” ucap siswi itu.

“Sudah-sudah,” kata guru lelaki itu.

“Kenapa ki samakan petani,” kata siswi itu.

“Sudah-sudah,” balas guru itu lagi.

“Tidak bisa begitu pak, ka ini temanku, jangki bawa-bawa petani, mentang-mentang kita guru di situ baru kita bawa petani,” ucap siswa itu sembari meninggikan nada bicaranya.

Baca Juga:   Tentara AS Hilang dan Tewas di Hutan Karawang, Begini Kronologinya

Adu mulut pun berlangsung.

Tampak dalam video, siswa-siswi mulai marah karena temannya dirundung sebagai anak petani.

Terlihat juga seorang siswa berdiri dan maju ke samping guru tersebut.

Diikuti beberapa siswa lainnya.

Mereka tampak memprotes pernyataan oknum guru tersebut.

Terdengar suara tangisan siswi dalam video tersebut di sela-sela perdebatan anatara siswa dan oknum guru itu.

Oknum guru tersebut kemudian berdiri menenangkan siswa-siswinya.
Dalam video juga terdengar suara dari bangku siswa memukul meja.

Hingga akhirnya, oknum guru dan beberapa siswa tampak keluar dari ruang kelas.

“Sudahmi sudah mi,” kata salah seorang dalam video tersebut.

“Di dalamki cerita pak,” kata siswa sembari mengajak gurunya kembali masuk ke dalam kelas.

Baca Juga:   Viral Mewahnya Kehidupan Istri Kelima Miliarder Dubai Uang Bulanan Rp 7 Miliar, dan Hanya Berlian yang Bisa Menyertainya

Kemudian terlihat guru yang berada di depan pintu kelas kembali mengajak siswa-siswinya masuk ke dalam kelas.

Dari informasi yang dihimpun, perundungan terhadap siswa oleh oknum gurunya sendiri ini terjadi saat proses belajar mengajar.

Penjelasan kepala sekolah

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, Ilham membenarkan hal tersebut.

Dia mengaku mengetahui insiden tersebut setelah ditelfon oleh wakasi kurikulum bahwa ada kejadian tersebut.

“Sehingga saat itu juga kami pangggil guru yang bersangkutan ke ruang kepala sekolah kami bersama sama dengan pengawas pembina sekolah dan wakasi kurikulum mewawancarai guru yang bersangkutan dan memberitahu apa yang dilakukan itu termasuk dalam perundungan atau bullying,” katanya, Jumat (6/10/2023)

Baca Juga:   Dubai Banjir dan Badai Berdampak Lumpuhkan Jadwal Penerbangan

Ilham mengaku, setelah oknum guru itu menceritakan kronologisnya dan dia pun merasa bersalah.

Kejadiannya pada Kamis (5/10/2023).

“Dia (oknum guru) merasah bersalah,” ucapnya.

Selain oknum guru, kepala sekolah juga memanggil empat orang siswa, dua laki-laki dan dua perempuan.

“Kami mewawancara (mereka siswa-siswi) bersama pengawas. Dan mereka menyampaikan suasana kebatinan mereka masih nyaman tapi setelah pendampingan selama sejam dan akhirnya mereka memaafkan gurunya. Tetapi (mereka siswa-siswi) menyampaikan atau meminta ke pihak sekolah bahwa bukan lagi guru bersangkutan yang mengajar di kelasnya,” jelasnya. (*)

Loading