Seorang warga di Makassar, Agus, menjadi perhatian publik setelah membangun garasi mobil yang memanfaatkan setengah badan jalan. Agus mengaku telah menggunakan area tersebut selama enam tahun tanpa ada masalah dari pihak berwajib.
Garasi tersebut terletak di Jalan Rappokalling Raya, Lorong Anda, Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo. Garasi dibangun tepat di samping Jalan Tol Reformasi dan terbuat dari rangka besi dengan atap spandek setinggi 3 meter. Pagar besi melingkupi setengah ruas jalan yang terletak di samping kiri rumahnya.
Akibat adanya garasi ini, jalan yang memiliki lebar sekitar 4 meter hanya bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor, meskipun jalan tersebut seharusnya dapat dilalui oleh mobil.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, menjelaskan bahwa Agus mengaku sudah menggunakan area itu selama enam tahun tanpa pernah mendapat teguran. Menurut Kompol Syamsuardi, “Katanya sudah lama, sudah 6 tahun dia pasang itu cuma tidak ada yang tegur.”
Dalam upaya penyelesaian, pihak kepolisian bersama Lurah Tammua, Binmas, dan Babinsa telah mengunjungi lokasi untuk memberi penjelasan kepada Agus bahwa garasi tersebut telah menggunakan fasilitas umum dan mengganggu lalulintas.
Kompol Syamsuardi menambahkan, “Saya bilang mohon maaf ini karena sudah viral, apa boleh buat kita harus bongkar.” Ia memberi opsi kepada Agus untuk membongkar garasi tersebut secara sukarela.
Lurah Tammua, Mappiare, turut serta dalam inspeksi dan mengatakan bahwa ia telah meminta Agus untuk membongkar garasi. Menurutnya, Agus sudah menyatakan kesediaan untuk melakukan pembongkaran. “Tadi pagi saya konfirmasi dengan pemilik rumah ini, dia mau bongkar,” tuturnya.
Mappiare juga menjelaskan bahwa Agus menyadari kesalahannya dalam menggunakan badan jalan untuk kepentingan pribadi. “Memang sih menggunakan badan jalan, sesuai aturan tidak bisa begitu. Jadi saya suruh bongkar dan dia siap kalau bukan hari ini, besok dia janji bongkar,” ujarnya.
Agus berencana memanggil tukang untuk membantu pembongkaran, karena garasi tersebut terbuat dengan pengelasan yang memerlukan alat khusus. “Kalau bukan hari ini, besok dibongkar karena dia mau panggil tukangnya dulu karena harus dilas,” imbuh Mappiare.