Suzuki memberi sinyal meluncurkan Jimny dengan versi lebih besar yaitu 5 pintu di Indonesia. Sebelum jadi dirilis, perusahaan akan lebih dahulu mempelajari peluang pasarnya.
Jimny 5 pintu sudah diperkenalkan pada awal tahun ini dan harganya bakal diumumkan pada 7 Juni. India akan menjadi negara pertama yang memasarkannya sekaligus menjadi induk produksi untuk pasar ekspor, termasuk ASEAN yang mengindikasikan Indonesia juga dapat jatah.
Donny Saputera, Direktur Marketing Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditanya tentang peluang penjualan Jimny 5 pintu tak mau bicara gamblang. Dia hanya berjanji akan memberi informasi secara resmi mengenai produk tersebut.
“Tunggu informasi resminya dari kami,” kata Donny melalui pesan singkat, akhir pekan lalu.
Sementara itu Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W SIS menjelaskan kemungkinan perusahaan merilis Jimny 5 pintu di Indonesia ada, namun semua harus berdasarkan riset.
Jika semua dirasa sesuai, maka bukan tidak mungkin Suzuki Indonesia akan memiliki amunisi baru yaitu Jimny 5 pintu.
“Possibility pastinya ada saja. Cuma semua mesti di telaah market dan business potensialnya dulu di masing-masing negara ya,” kata Harold.
Ada dua varian Jimny 5 pintu di India yakni Zeta dan Alpha dengan opsi transmisi manual 5 percepatan dan otomatis empat percepatan.
Belum ada daftar spesifikasi resmi tetapi varian tertinggi Alpha diketahui punya fitur seperti lampu besar LED, monitor layar sentuh 9 inci, cruise control dan sistem audio Arkamys.
Ada juga fitur keselamatannya yaitu enam airbag, ESP, hill-hold assist, hill-descent control, kamera parkir mundur serta ABS dan EBD.
Menurut Autocar India, Jimny 5 pintu yang dirancang dengan sasis leader frame ini memakai mesin 1.500 cc K15B dengan tenaga 105 hp dan torsi 134,2 Nm. Klaim bahan untuk bakar tipe manual 16,94 km per liter, sedangkan otomatis 16,39 km per liter.
Mesin K15B ini tidak seperti model Suzuki lain di India yang memakai K15C. Mesin ini dirasa paling cocok karena mengikuti Jimny 3 pintu yang sudah dijual lebih dulu di banyak negara.
Pemakaian mesin yang sama bakal memudahkan konsumen, salah satunya soal perawatan suku cadang.
