Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.792 per dolar AS pada Senin (15/5) pagi. Mata uang Garuda melemah 42 poin atau 0,28 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,10 persen, baht Thailand menguat 0,67 persen, peso Filipina melemah 0,25 persen, won Korea Selatan melemah 0,28 persen, dan yuan China menguat 0,01 persen.
Dolar Singapura menguat 0,04 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,04 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,11 persen, poundsterling Inggris menguat 0,03 persen, dan franc Swiss melemah 0,01 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,23 persen, dan dolar Kanada melemah 0,01 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal melemah pada perdagangan hari ini. Penyebabnya adalah penguatan dolar AS setelah data konsumen menunjukkan kenaikan dan bisa memicu kenaikan imbal hasil obligasi negaranya.
“Namun pelemahan rupiah mungkin akan terbatas apabila data neraca perdagangan yang akan dirilis siang ini menunjukkan angka-angka yang kuat,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.700 per dolar AS-Rp14.850 per dolar AS.