Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) telah memastikan bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir saat hendak lepas landas di Bandara Stevanus Rumbewas, Kepulauan Yapen, Papua, berhasil dievakuasi dengan selamat. Insiden ini terjadi pada Senin, pukul 08.35 WIT, saat pesawat tersebut bersiap terbang menuju Jayapura.
Seluruh Penumpang Selamat, Langsung Dievakuasi ke Rumah Sakit
Kepala Basarnas, Kusworo, mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut membawa 41 penumpang dewasa, satu bayi, dan enam kru. Semua penumpang telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serui untuk mendapatkan perawatan medis. Menurut Kusworo, para penumpang dan kru mengalami cedera ringan serta trauma akibat kecelakaan ini.
“Mereka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Serui untuk mendapatkan perawatan medis akibat cedera dan trauma yang dialami saat insiden,” jelas Kusworo di Jakarta, Senin (9/9/2024).
Deputi Area Manager Trigana Air, Irwan Rochendi, menjelaskan bahwa pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500 mengalami kerusakan berat setelah tergelincir di landasan pacu Bandara Kamanap. Kondisi pesawat saat ini tengah dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak maskapai dan otoritas bandara. Meskipun pesawat dalam kondisi baik sebelum lepas landas, penyebab tergelincirnya pesawat masih diselidiki lebih dalam.
“Kondisi pesawat saat ini rusak berat, dengan total muatan 270 kilogram bagasi dan BF 2.000 kilogram. Kami sedang menunggu hasil investigasi lebih lanjut,” ujar Irwan.
Personel Kantor SAR Biak, yang dipimpin oleh Kundori, langsung turun ke lokasi kejadian sesaat setelah laporan kecelakaan diterima. Mereka memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat, dan seluruh penumpang kini telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat,” kata Kundori.
Otoritas maskapai dan Direktorat Safety, Security, and Quality (SSQ) Trigana Air juga telah mengeluarkan pernyataan resmi, yang menegaskan bahwa pesawat dalam kondisi layak terbang sebelum kecelakaan terjadi. Meskipun demikian, investigasi menyeluruh masih berlangsung untuk mengetahui penyebab utama tergelincirnya pesawat tersebut.
Para penumpang yang terlibat dalam insiden ini diharapkan tetap tenang selama penyelidikan berlangsung. Pihak maskapai berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru dan menjamin penanganan yang tepat bagi seluruh pihak yang terlibat.
Insiden tergelincirnya pesawat Trigana Air di Bandara Stevanus Rumbewas ini menambah daftar panjang tantangan dalam dunia penerbangan di wilayah Papua, di mana faktor cuaca, kondisi geografis, serta infrastruktur bandara sering menjadi faktor risiko. (*)