Perusahaan Italia Terpincut dengan Teknologi Mengubah Air Menjadi BBM dengan Nikuba

Nikuba, alat yang diklaim bisa mengubah air jadi bahan bakar, buatan Aryanto Misel, asal Cirebon sudah mejeng di Italia. Kabarnya ada perusahaan yang tertarik kerja sama dengan pihak Nikuba.

Dikabarkan dalam situs web TNI AD, Nikuba mendapatkan atensi dari salah satu pabrikan otomotif di Eropa. Mulanya brand tersebut survei langsung ke Cirebon.

Tindak lanjut dari kunjungan tersebut, Nikuba mendapat kesempatan untuk dipresentasikan pada beberapa pabrikan otomotif Italia dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2023 di Milan, Italia.

Baca Juga:   Mapolsek Kebayoran Lama Diteror, Ada Bendera ISIS dan Ancaman

Pangdam III Siliwangi, Mayjen Kunto Arief Wibowo bersama Aryanto sudah menyiapkan Tim yang terdiri dari Sumardi Dadang dan Immanuel Hutapea untuk memenuhi undangan tersebut. Tim diberangkatkan pada Jumat (16/6/2023) dari Jakarta menuju Milan.

Kini kabarnya Nikuba sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi buat Ferrari dan Lamborghini.

“Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini,” kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf Adhe Hansen, seperti dikutip dari detikNews, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga:   Kabar Gembira Bagi Yang Bernama Agus Dapat Bensin Gratis Dari SPBU, Ini Syaratnya

Presentasi ke pihak pabrikan otomotif sudah dilakukan pada 18 Juni lalu di Milan. Aryanto Misel bakal pulang ke Indonesia pada Rabu (5/7) besok.

Nikuba diklaim dapat mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE) di kendaraan. Aryanto Misel pernah menjelaskan Nikuba buatannya memiliki fungsi memisahkan antara Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung dalam Air (H2O) melalui proses elektrolisis.

“Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor,” ujar Aryanto Misel.

Loading