Perbandingan Keuntungan Bagi Pengantin Baru Membeli Rumah atau Ngontrak?

Memiliki hunian sendiri menjadi impian banyak orang. Apalagi yang berencana ataupun sudah berumah tangga.

Tentu, memiliki rumah menjadi sebuah keharusan. Pasalnya, tidak semua pasangan mau hidup atau tetap tinggal bersama orang tua maupun mertua setelah berkeluarga.

Tapi memiliki sebuah rumah memang tak semudah itu. Faktor utamanya adalah harga yang makin mahal dan tak sebanding dengan gaji yang didapatkan.

Karenanya kemudian, banyak pasangan yang memutuskan untuk menyewa atau ngontrak.

Tapi sebenarnya, lebih untung mana sebetulnya membeli rumah atau sewa alias ngontrak?

Terkait hal ini, para ahli akan memberikan tips yang bisa menjadi pertimbangan para pasangan baru.

1. Lihat Kemampuan

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Dandy mengatakan urusan rumah sebetulnya sudah harus disiapkan setiap pasangan bahkan sebelum menikah. Namun, memang untuk pilihan beli (cash atau KPR) atau sewa, semua bergantung pada kemampuan masing-masing pasangan.

Baca Juga:   Harga Emas Antam Kembali Menguat, Tembus Rp1,062 Juta di Akhir Pekan

Sebab, ada pasangan yang meski baru menikah tetapi sudah memiliki penghasilan dan tabungan besar. Tapi di sisi lain, ada juga pasangan baru menikah tapi penghasilannya terbatas.

“Kalau ngomongin untung mana sewa, beli KPR atau cash balik lagi ke kondisi keuangan setiap pasangan dan tujuan serta lokasi rumah itu sendiri,” ujarnya.

Artinya, jika pasangan baru mempunyai tabungan yang cukup, maka Dandy lebih menyarankan untuk membeli rumah daripada sewa. Sebab, membeli rumah lebih menguntungkan untuk ke depannya.

2. Beli Cash atau KPR

Menurut Dandy, jika tabungan dengan pasangan tak cukup membeli cash, maka bisa memilih opsi KPR. Dengan syarat, nilai tabungan yang dimiliki harus minimal atau melebihi 10 persen dari harga rumah.

Sebab, saat ini banyak yang menetapkan pembayaran awal atau DP untuk pembelian rumah minimal 10 persen. Misalnya harga rumah Rp500 juta, maka tabungan yang dimiliki minimal Rp50 juta.

Baca Juga:   Kesalahan Layanan BSI, Bank Berikan Penjelasan dan Permintaan Maaf Kepada Nasabah

“Antara beli rumah cash atau KPR tentu ada plus minusnya. Kalau cash memang secara total bisa lebih murah dibanding dengan KPR. Tapi dengan cash, maka perlu uang besar yang belum tentu dimiliki banyak pengantin baru,” jelasnya.

3. Cicilan Jangan Melebihi Kemampuan

Dandy menekankan bagi pasangan yang punya budget sangat pas-pasan, maka bisa mencari rumah KPR yang masih memberikan DP 0 persen. Namun, dengan syarat, cicilan per bulannya tidak melebihi 30 persen dari penghasilan.

“Yang penting sudah dihitung dengan baik kalau cicilan nya tidak lebih besar dari 30 persen pendapatan agar cashflow tetap terjaga dengan baik,” imbuhnya.

4. Sewa Jadi Pilihan Akhir

Senada, Perencana Keuangan Andi Nugroho juga mengatakan membeli rumah lebih menguntungkan daripada sewa untuk jangka waktu panjang. Sebab, sewa rumah jika bisa naik setiap bulannya.

Baca Juga:   Jokowi: Subsidi Gaji bagi 2,5 Juta Pekerja Dibulan September Selesai! Tenaga Honorer Termasuk

Selain itu, jika menyewa rumah kita tidak bisa memiliki seutuhnya meski sudah tinggal 20 tahun. Jika membeli rumah, contohnya KPR setelah jangka waktu cicilan lunas, maka menjadi hak milik.

Namun, bila modal terbatas atau tidak memiliki pekerjaan mendukung serta penghasilan untuk KPR, maka sewa rumah memang menjadi pilihan tepat jika tak mau tinggal bersama orang tua.

“Sewa/kontrak rumah tentu jadi alternatif yang paling masuk akal bagi mereka yang income-nya terbatas, mengingat dana yang dibutuhkan hanya berupa uang sewa per tahun atau bahkan per bulan bila ingin lebih murah lagi. Hal ini tentu lebih memungkinkan dibandingkan dengan beli rumah secara KPR, di mana meski besaran cicilannya sama dengan menyewa, namun perlu modal awal cukup besar untuk pembayaran pertamanya,” pungkas Andi.

Loading