Pattynama sama sekali tak memberi efek signifikan baik ketika bertahan maupun menyerang.Pattynama dan Asnawi justru kerap tertinggal ketika China melakukan serangan balik.Menurut pengamat sepak bola Justinus Lhaksana yang akrab disapa Coach Justin, menilai STY justru melakukan eksperimen skuad di laga krusial.
Ketika melakukan siaran langsung di YouTube, Coach Justin pun meluapkan emosinya.Performa Asnawi sebagai kapten tim dinilai jauh di bawah Jay Idzes.
“Ini Asnawi kenapa ya, kayak apa ya, dia kayak panikan banget mainnya,” kelakar Coach Justin, dikutip Rabu, 16 Oktober 2024.
Argumen netizen di media sosial tak kalah menarik, banyak warganet yang mendadak menjadi pundit sepak bola.Bahkan seorang warganet mengunggah track record buruk Shin Tae-yong ketika masih melatih Korsel di Piala Dunia 2018.Tercatat, dalam delapan pertandingan Korsel di bawah Shin Tae-yong hanya meraih dua kemenangan.Dua kemenangan itu diraih ketika melawan Jerman (2-0) di Piala Dunia 2018 dan Honduras (2-0) di laga persahatan.
Selebihnya, Korsel mengalami lima kekalahan dari Meksiko (2-1), Swedia (1-0), Senegal (2-0), Bosnia (3-1) dan Polandia (3-2).”Karir STY ketolong sama Neuer dan tangisan Son. kebanyakan orang-orang taunya STY ngalahin Jerman, tapi gak tau gimana beberapa pertandingan terakhir STY bersama Korea,” kata akun @altruismqt.
Selain itu, Shin Tae-yong juga dikritik karena jarang menurunkan striker murni dibanding memainkan Rafael Struick.Diketahui Timnas Indonesia punya striker seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta dan Hokki Caraka.
“Kita harus introspeksi selama ini kita ngira kita gk punya striker padahal jelas kita punya, cuma STY aja gak mau mainin, dengan dalih gaya main gak sesuai dengan taktik dia.”Padahal taktik dia selama ini juga B aja,” kata akun @donkim30.Namun mayoritas publik Tanah Air masih mendukung STY untuk terus melatih Timnas Indonesia.Mereka berpendapat Timnas Indonesai baru mengalami sekali kekalahan di rode 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.
“Yg bikin #styout banyak bacot klasemen ketat bisa sampai partai terakhir baru tau tim mana yg lolos pildun,” tulis akun @kawlyanto.”Yg gak kuat dukung timnas trus sampe pasang hestek #styout silakan menepi, sayangi kesehatan kalian. Gw akan lanjut, tegak lurus bersama Timnas Garuda di saat menang dan diwaktu kalah,” tulis akun @krajinanbgt.”#STYOUT STYOUT, bacot baru sekali kalah di R3 aja udah berisik. Noh lu liat statistik, main kaya apa, emang kita akui salah pasang Asnawi sama Witan jadi starter, tapi emang ada, Coach timnas yang bisa nyampe round 3 WC?” tulis akun @fahrindra.
Tumbangnya Sang Garunda
Skuad asuhan Shin Tae-yong tertinggal lebih dulu oleh dua gol China di babak pertama.Kedua gol lawan dicetak oleh Behram Abduweli di menit 21′ dan Zhang Yuning di menit 44′.Di sisi lain, Tim Garuda yang mendominasi lapangan justru kesulitan menembus pertahanan China yang bermain “Parkir Bus”.Indonesia baru bisa mencetak gol balasan di menit 86′ melalui sepakan sang Profesor, Thom Haye.
Disway mencatat, statistik Timnas Indonesia mampu mengancam gawang China dengan 14 tembakan dan 6 tembakan mengarah gawang.Sepanjang laga, penguasaan bola dikendalikan oleh Indonesia dengan presentase 76% dibanding 24%.Namun demikian, Timnas Indonesia dihukum oleh dua gol China karena aksi blunder anak asuhan Shin Tae-yong.
Gol pertama China terciptak akibat buruknya koordinasi pemain Indonesia yang membiarkan bola yang justru disambar pemain China.Behram yang mendapat bola liar dengan mudah memasukkan bola ke gawang Maarten Paes dari jarak dekat.Kemudian gol kedua lawan terjadi setelah Ragnar Oratmangoen kehilangan bola di lapangan tengah.
Dilalahnya pemain China lebih agresif dan menang jumlah pemain ketika merebut bola.Hal tersebut gagal diantisipasi pemain belakang Indonesia, Jay Idzes dan Mees Hilgers yang out position.Sehingga hal tersebut dimanfaatkan Zhang Yuning yang berhasil menemukan celah antara dua pemain belakang Indonesia itu.Unggul 2-0 membuat China bermain lebih nyaman dengan gaya main bertahan.Mereka tampak tahu jika kelemahan Indonesia adalah mudah kehilangan bola area kedua dan ketiga lapangan.Kesempatan itu terbukti dimanfaatkan dengan baik oleh China hanya dengan melakukan serangan balik dan sangat efektif.