Stres tentunya memiliki jenis dan tingkatan, yang mana beberapa stres ternyata memiliki manfaat bagi individu dan ada pula yang merugikan, kemudian tingkatan stres memiliki levelnya masing-masing dari yang bisa diatasi oleh diri sendiri sampai ke level yang mengharuskan individu untuk berkonsultasi dengan pihak profesional. pada artikel kali ini kita akan membahas jenis stres dan tingkatan stres.
Jenis Stres Menurut Ahli
Menurut Lumonga stres dapat dibagi menjadi dua jenis: distress dan eustress. Distress adalah jenis stres negatif yang mengganggu individu yang mengalaminya, sedangkan eustress adalah jenis stres yang positif atau konstruktif.
1. Eustress
Menurut psikolog, eustress terjadi ketika seseorang merasa termotivasi dan mampu mengatasi tantangan yang dihadapinya. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan seseorang, termasuk meningkatkan kinerja otak dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa emosi yang tidak membuat stres dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas seseorang. Ketika suasana hati Anda stabil, Anda akan siap menghadapi kesulitan dan lebih mampu menyelesaikan masalah. Selain itu, andenia memiliki efek menjaga konsentrasi dan meningkatkan memori jangka pendek. Namun, para psikolog memperingatkan bahwa jika seseorang tidak menangani stres dengan baik, hal itu dapat menyebabkan kecemasan. Eustres yang berlebihan yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi stres agar tidak berubah menjadi distress. Â Secara keseluruhan, jika dikelola dengan baik, Eustress adalah jenis stres yang bermanfaat bagi individu. Penelitian dan para ahli telah menemukan bahwa meredakan stres memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan kinerja individu. Namun, penting untuk mengenali perbedaan antara meredakan stres dan tekanan, serta mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres sebelum stres tersebut menjadi tekanan dan berdampak buruk pada kesehatan.
2. Distress
Distress adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan ketidaknyamanan dan tekanan yang berlebihan. Biasanya disebabkan oleh suatu peristiwa atau situasi yang menyebabkan tekanan yang berlebihan. Distress dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan memperburuk kondisi psikologis yang sudah ada, menurut Siversen, Heissing, Elgen, dan Stormark (2015), remaja yang mengalami tingkat stres yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi di kemudian hari. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres kerja, konflik interpersonal, dan masalah kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kawakami, Haratani, dan Araki (1992), stres kerja merupakan salah satu faktor paling umum yang menyebabkan stres di kalangan pekerja. Penelitian tersebut menemukan bahwa pekerja yang mengalami stres kerja memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami stres kerja. Distress juga dapat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. menurut Brosschot, Verkuil, dan Thayer (2010), tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi kognitif seperti ingatan, perhatian, dan pengambilan keputusan. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang mengalami stres memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis stres berdasarkan dampaknya namun, perlu dingat bahwa, walaupun Eustrress memberikan dampak yang positif, ketika seseorang mengalaminya secara terus menerus akan mengakibatkan hal yang tidak baik.
Tingkatan Stres
- Stres ringan. Stres ringan adalah stres yang tidak menyebabkan kerusakan fisik. Kelupaan, ketiduran, disalahkan, kemacetan lalu lintas, dan lain-lain adalah contoh-contoh stres ringan.
- Stres sedang. Stres sedang berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Respons terhadap tingkat stres ini dapat berupa gangguan pada lambung dan usus seperti maag, buang air besar yang tidak teratur, ketegangan otot, pola tidur yang terganggu, perubahan siklus menstruasi, serta konsentrasi dan daya ingat yang buruk.
- Stres berat. Stres berat adalah stres kronis yang berlangsung selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Reaksi terhadap tingkat stres ini meliputi gangguan pencernaan yang parah, peningkatan denyut jantung, sesak napas, gemetar, peningkatan kecemasan dan ketakutan, kebingungan, dan kepanikan.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa stres merupakan hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari, namun stres akan berbahaya ketika sudah menganggu kehidupan sehari-hari kita.
Ketahui informasi psikologis terkini mu dengan melakukan Tes Psikologi Online yang disediakan oleh NS Development.