Ini 7 Alasan di Usia 23 ini Kamu Tak Perlu Galau Soal Percintaan, Meski Belum Punya Pasangan

Setiap fase dalam kehidupan pasti ada saja masalah yang buatmu galau parah. Bisa karena kegagalan, bisa karena kurang rasa percaya diri, sampai karena persoalan klise perihal cinta atau jodoh. Apalagi saat kamu memasuki gerbang usia 23 tahunan dan belum juga menemukan jodohmu yang sebenarnya.

Sementara teman-temanmu sudah ada yang akan menikah, dan itu jadi sebuah masalah tersendiri bagimu. Tiap malammu hanya berisi mendengarkan lagu-lagu penyayat hati. Kegalauanmu makin parah lagi, saat hujan tiba. Rasanya semakin menyesakkan, di balik suasana hujan begitu masih sendirian saja. Sebenarnya, kamu tak perlu galau sampai parah begitu jika masih sendiri di usia 23 tahunanmu. Berikut Hipwee berikan beberapa alasan mengapa kamu tak perlu lagi melakukan hal yang minim manfaat itu.

1. Waktumu akan terbuang sia-sia jika terus galau soal cinta. Bukankah lebih baik fokus mengerjakan sesuatu, seperti karir atau hobi?

 

Coba sekarang kamu sedikit kilas balik, sudah berapa lama kamu menggalau selama ini? 7 hari? Dua jam sebelum tidur selama setahun? Atau bahkan kamu sudah lupa sudah berapa lama. Waktumu yang sekian lama itu jelas tak memberikan banyak manfaat bagi hidupmu. Sebab galaumu itu hanya mampu membuat hatimu seakan-akan nyaman. Padahal di dalamnya terjatuh lebih dalam.

Coba dipikirkan lagi, bukankah waktu selama itu lebih baik digunakan untuk fokus pada sesuatu yang telah kamu miliki. Seperti untuk menekuni hobi. Siapa tahu dari hobimu itu kamu bisa menghasilkan pundi-pundi yang jelas bermanfaat, baik secara fisik maupun batinmu.

Baca Juga:   9 Cara Membersihkan Mesin Cuci Tanpa Harus Di Bongkar

2. Nikmati dulu masa kesendirian. Belum tentu kamu bisa sepuasnya bersenang-senang jika sudah punya pasangan

 

Usiamu masih 23 tahun. Dari segi angka tersebut, bisa dikatakan bahwa masih panjang perjalanan hidupmu. Terlepas dari takdir yang sama sekali kita nggak pernah tahu. Karena perjalanan hidupmu masih jauh terbentang, galau-galau tak bermanfaat seperti itu sudah saatnya kamu kurangi intensitasnya. Gantilah denga melakukan hal-hal yang buat hatimu senang. Seperti marathon drama seharian, nonton konser lalu fangirling-an, atau jelajah kota di seluruh pelosok Indonesia. Nikmatilah usia 23 tahunanmu. Usia di mana semangat mencoba hal-hal baru masih menderu.

3. Statusmu yang masih sendiri ini bisa kamu manfaatkan untuk quality time bersama keluarga dan teman-teman

Alasan kedua tak perlu galau lagi adalah kamu bisa memegang kendali atas waktu yang dimiliki. Statusmu yang masih sendiri itu bisa dimanfaatkan dengan melakukan berbagai kegiatan bersama keluarga dan sahabat tercinta. Quality time lah istilahnya. Sebab belum tentu kan kalau nanti kamu sudah punya pacar, bisa sebebas ini main atau hangout bareng keluarga atau teman? Pasti nanti kamu akan terbentur dengan janji mau pergi berdua sama pasangan. Jadi tambah sedikit deh waktumu untuk quality time bersama mereka.

4. Daripada galau soal cinta, kamu bisa lho mengalihkan pikiran ke hal-hal yang lebih sehat, seperti memikirkan arah karirmu ke depannya

Sekarang coba kamu bertanya ke diri sendiri. Sudah menghasilkan berapa hal dari buah menggalaumu selama ini? Jiwa kamu hanya menghasilkan air mata dan buang waktu saja, sudah waktunya kamu untuk menghentikan hal-hal berbau galau dengan segera. Daripada galau soal cinta-cintaan, coba sedikit alihkan perasaan dan pikiranmu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Seperti ke karir misalnya. Ubah galaumu menjadi semangat kerja dan berkarya, biar usia 23 tahunanmu ini buatmu naik tingkat sebagai manusia.

5. Sebab semua diciptakan berpasang-pasangan. Kamu perlu bersabar sedikit lagi sampai dipertemukan dengan dia yang tepat

Percaya atau tidak, segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan oleh Yang Maha Kuasa. Ada kiri dan kanan. Ada siang dan malam. Ada ayah dan ibu. Begitu pula dengan dirimu. Tak perlu rasanya galau yang berlebihan. Sebab setiap perempuan diciptakan berpasangan dengan laki-laki. Kamu hanya butuh sedikit lebih sabar saja untuk menunggu dia yang masih disimpan kehadirannya.

6. Perlu dipercayai, bahwa hidup selalu seimbang porsinya. Kamu bisa mendapatkan seseorang yang terbaik asalkan mau berjuang lebih keras lagi

Mungkin kamu pernah memberontak, dengan mengatakan bahwa hidupmu jauh dari keadilan. Kamu bertanya, mengapa sampai saat ini kamu masih sendiri, sementara yang lain sudah pada mengikat janji sehidup semati. Percayalah, bahwa hidup itu selalu adil pada porsinya. Mungkin saat ini kamu belum dipertemukan dengan jodohmu. Tapi dari segi karir, kamu lebih dikedepankan dari mereka yang udah melalui pernikahan.

Karena hidup itu selalu adil. Untuk itu, kamu bisa mendapatkan seseorang yang terbaik di masa depan, asalkan dari sekarang kamu mau untuk berjuang.

7. Satu hal yang perlu kamu sadari, jodoh bukanlah lomba lari. Asalkan kamu sudah siap sepenuhnya, dia akan datang pada waktunya

Di satu sisi pernahkah kamu menyadari bahwa jodoh itu kadang berperan sebagai rezeki? Karena itu, mungkin Tuhan tahu kalau kamu belum sepenuhnya siap diberi kepercayaan sebesar ini. Sebab di dalam hati, tujuanmu untuk mendapatkan jodoh masih dalam tahap ‘agar sama seperti yang lainnya’ bukan karena kamu memang benar-benar membutuhkannya. Pikiranmu tentang jodoh ini sudah semestinya diubah dari sekarang. Biar malam-malammu tak hanya dihabiskan dengan galau-galauan. Percuma saja kamu galau-galauan, jika masih punya pemikiran lebih cepat dapat jodoh itu lebih baik.

Baca Juga:   Siap Meluncur di Indonesia, Harga Suzuki S-Presso 2022 Mulai Rp 79,5 Juta

Usia 23 tahunanmu ini, rasanya masih terlalu dini untuk menggalau soal jodoh. Banyak hal yang mungkin bisa menggantikan objek ‘jodoh’ ini untuk digalaukan. Seperti pekerjaan, hubungan dengan orangtua, atau bahkan apresiasimu terhadap diri sendiri. Yuk ah, sekarang kurang-kurangi galau masalah cinta. Tapi kalau galau soal gaji yang nggak naik-naik, boleh lah ya ?

Loading