Gadis Toraja Tewas Bersimbah Darah di Morowali Setelah Diantar Pacar: Ini 5 Fakta Terkait Kejadian Tragis Tersebut

Seorang gadis asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Agnes Retni Anggraini (25) ditemukan tewas di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Polisi menduga Agnes menjadi korban pembunuhan.

Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya di mes karyawan kantor tempatnya bekerja di Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali pada Sabtu (13/5). Mayat korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

“Iya benar (korban diduga dibunuh),” ujar Kapolsek Bahodopi Ipda Edy Cahyono.

Dirangkum detikcom, Senin (15/5/2023), berikut 5 fakta gadis Toraja tewas bersimbah darah di Morowali:

1. Kondisi Mayat Korban Mengenaskan

Kondisi mayat korban mengenaskan saat ditemukan karena tangan dan kakinya terikat. Selain itu, kepala korban juga mengeluarkan darah.

“Korban (ditemukan) dalam keadaan tangan terikat, kaki terikat, kepala terbungkus, menggunakan kaos warna Biru, celana hitam dan banyak,” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto kepada detikcom, Minggu (14/5/2023)

Selain kepala yang berdarah, wajah korban juga terluka. Kuat dugaan wajah dan kepala korban dipukul menggunakan benda tumpul.

“Kalau kekerasan yang ada hanya di kepala sama di wajah. Yang lain enggak ada, (korban terkena) benda tumpul kayak dipukul,” terangnya.

2. Korban Sempat Diantar Pacar

Sementara itu, keluarga korban yang bernama Henry Desfa Deyanto mengatakan korban diantar oleh pacarnya saat berangkat ke kantornya di PT Panca Pilar pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 09.30 Wita. Pacar korban diketahui bernama Desrianto Palulungan.

“Awalnya korban diantar pacarnya bernama Desrianto Palulungan ke kantor tempatnya bekerja untuk memberikan sejumlah uang kepada kedua rekan kerjanya,” kata Henry kepada detikSulsel, Minggu (14/5/2023).

Sang pacar disebut sempat mengajak korban pulang saat urusan mereka telah selesai. Namun ajakan itu ditolak oleh korban dengan alasan ingin menunggu temannya yang masih di kantor.

Akibatnya, Desrianto meninggalkan korban di kantornya. Belakangan Henry yang juga berdomisili di Morowali melihat story korban di media sosial.

“Sekitar jam 11.04 Wita, korban sempat membuat status WhatsApp bertuliskan jalan-jalan ke rumah teman dulu. Tapi saat dihubungi, HP-nya tidak bisa lagi dihubungi,” ungkapnya.

Baca Juga:   Dua Remaja Tusuk Guru Honorer di Lubuklinggau Karena Kesal Uang Kencan Tak Dibayar

Lantaran cemas, Henry bersama keluarga lainnya yang menetap di Morowali segera mencari korban di kantornya. Namun saat tiba, pintu kantor korban tertutup sehingga dirinya mendobraknya dan menemukan korban tergeletak di lantai dalam kondisi bersimbah darah.

“Kantor tertutup, tapi kami dobrak dan temukan sudah meninggal. Kepalanya pecah, ada lebam di sekitar kaki, tangan terikat, dan ditutupi kain,” ucapnya.

3. Mayat Korban Diautopsi

Menurut Henry, jasad korban sudah dibawa ke RSUD Bungku. Mayat korban pun diautopsi dalam rangka penyelidikan kepolisian.

“Masih di RSUD Bungku autopsi,” kata Henry.

Setelah proses autopsi selesai, korban akan dipulangkan ke Toraja. Jenazah korban dijadwalkan tiba di rumah duka pada Senin (15/5) pagi.

“Rencana nanti berangkat ke Tana Toraja, mungkin besok sampai ke rumah duka,” tandasnya.

4. Polisi Periksa 5 Saksi

Pihak kepolisian juga terus menyelidiki dugaan pembunuhan gadis asal Tana Toraja tersebut. Sebanyak 5 orang saksi sudah diperiksa oleh penyidik.

Baca Juga:   Pria di Tasik Curi Duit Mertua Rp 1,5 M

“(Saksi diperiksa) ada sekitar 5 orang,” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto saat dihubungi detikcom, Minggu (14/5).

Suprianto mengatakan saksi yang diperiksa di antaranya teman korban dan pihak perusahaan tempat korban bekerja. Termasuk warga yang sempat melihat korban.

“(Saksi) ada dari temannya, dari pihak perusahaannya. Ada yang melihat dia terakhir, kan harus kita runut semua itu,” terangnya.

Kendati begitu, Suprianto mengatakan pihaknya belum mencurigai satupun orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan itu. Pihaknya berdalih masih fokus memeriksa saksi-saksi.

“Belum (ada orang dicurigai sebagai pelaku). Kami lagi periksa saksi-saksi,” katanya.

5. Polisi Tegaskan Agnes Bukan Korban Perkosaan

AKBP Suprianto juga menegaskan Agnes bukan korban pemerkosaan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual di tubuh korban.

“Ada juga di medsos (media sosial) saya lihat katanya diperkosa, enggak ada,” ujar AKBP Suprianto.

Dia mengatakan jasad korban sudah diperiksa dokter setempat. Hasilnya tidak ada tanda kekerasan seksual.

“Dari dokter mengatakan bahwa tidak ada kekerasan seksualnya, tidak ada,” imbuhnya.

Loading