Ekuador Chaos Setelah Geng narkoba Deklarasikan Perang

Situasi Ekuador makin mencekam setelah kartel narkoba paling brutal di negara itu, Los Choneros, menyatakan perang melawan pemerintah pada Rabu (10/1).

Pernyataan perang ini keluar setelah Presiden Daniel Noboa mendeklarasikan status darurat nasional usai bos Los Choneros, Jose Adolfo Macias alias Fito kabur dari penjara pada akhir pekan lalu. Fito merupakan kriminal paling bengis dan ditakuti.

Tak lama usai Fito kabur, para anggota bersenjata geng tersebut menyandera sejumlah anggota polisi hingga melancarkan beberapa serangan dan ledakan di beberapa kota di Ekuador, termasuk di Ibu Kota Quito.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan tiga anggota polisi yang diculik duduk di tanah dengan todongan senjata mengarah pada mereka. Salah satu polisi itu diperintahkan membaca pernyataan dari geng tersebut.

Baca Juga:   Pesawat Vietjet Air salah Masuk Taxiway Bikin Bandara Jepang Panik

“Anda menyatakan perang, Anda akan mendapatkan perang. Anda menyatakan status darurat nasional, kami menyatakan polisi, warga sipil, dan tentara sebagai rampasan perang,” ucap salah satu polisi yang disandera itu dalam video tersebut dengan nada ketakutan.

Geng tersebut juga mengancam siapa saja yang ditemukan berkeliaran setelah pukul 11 malam akan dieksekusi mati.

Kelompok bersenjata dengan topeng juga sempat menyerbu stasiun televisi hingga merangsek masuk studio yang kala itu sedang siaran langsung. Momen mencekam itu terekam langsung hingga tersiar di seluruh negeri.

Namun, militer segera menangkap mereka tak lama usai insiden itu terjadi.

Situasi ini memicu ketakutan di kalangan masyarakat terutama warga ibu kota, di mana toko-toko dan usaha lainnya segera tutup lebih awal. Warga juga terlihat buru-buru pulang ke rumah masing-masing dan menghentikan kegiatan mereka.

Baca Juga:   Kaburnya Bos Narkoba di Ekuador, Situasinya Kini Makin Mencekam

Sekolah pun diliburkan serentak secara nasional sampai Jumat pekan ini. Dikutip The Telegraph, setidaknya 10 orang tewas imbas serangan geng narkoba.

Presiden Naboa mengutuk keras rentetan gempuran geng narkoba ini dan bersumpah akan melawan dan menangkap para kriminal.

“Waktunya habis bagi para pelaku pengedar narkoba, pembunuhan, dan organisasi kriminal untuk mendikte apa yang harus pemerintah lakukan,” ucap Naboa seperti

Naboa (35) terpilih sebagai Presiden Ekuador dalam pemilu November lalu. Selama kampanye, Naboa memang berjanji bakal memberangus para organisasi dan gang kriminal.

“Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris dan tidak akan beristirahat sampai kami bisa mengembalikan perdamaian bagi rakyat Ekuador,” ucap Naboa melalui unggahannya di media sosial.

Baca Juga:   Inilah 15 Negara-Negara Paling Siap Untuk Hadapi Perang Dunia ke III

Kepala komando gabungan angkatan bersenjata Ekuador, Jaime Vela, mengatakan geng-geng tersebut telah “melakukan kejahatan berdarah yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Vela menegaskan kejahatan para geng kriminal ini tidak akan berhasil.

Sejauh ini, otoritas Ekuador sudah menangkap puluhan orang sejak Fito kabur, termasuk beberapa pejabat polisi yang diduga turut membantu sang kriminal lari dari penjara.

Situasi kacau ini mulai membuat khawatir sejumlah negara tetangga Ekuador hingga Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Sekretaris Jenderal sangat khawatir dengan situasi yang memburuk di di negara ini serta dampak yang mengganggu kehidupan warga Ekuador,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip AFP, Rabu (10/1).

Loading