
Mandi wajib atau junub sebenarnya bukan menjadi rukun puasa sehingga tidak memengaruhi sah tidaknya ibadah puasa Ramadhan. Namun mandi wajib diperbolehkan jika bisa menambah kekhusyukan secara lahir dan batin dalam beribadah selama bulan Ramadhan.
Lain halnya bagi orang yang baru selesai berjimak, keluar mani, haid dan nifas, tentu wajib hukumnya untuk mandi sebelum puasa Ramadan untuk menghilangkan hadas besar.
Niat mandi wajib sebelum puasa Ramadhan
Berikut bacaan niat mandi wajib sebelum puasa.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَال
Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari fardlal lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah taala.”
Tata cara mandi wajib sebelum puasa Ramadhan
Tata cara mandi wajib sebelum puasa Ramadhan terdiri dari beberapa langkah yang harus dilakukan dengan benar. Berikut urutan mandi wajibnya dari awal sampai akhir.
- Basuh tangan kanan dan kiri sebanyak tiga kali.
- Bersihkan dubur, kemaluan, dan bagian lain yang dianggap kotor seperti ketiak, pusar, dan sela jari kaki menggunakan tangan kiri.
- Cuci kedua tangan untuk menghilangkan kotoran dengan sabun atau tanah.
- Kemudian berwudu seperti akan melaksanakan sholat.
- Basuh rambut dan kepala dari pangkal sampai ke ujung.
- Guyur kepala sebanyak tiga kali secara menyeluruh.
- Sembari mengguyur kepala, baca niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar.
- Siram tubuh dimulai dari bagian kanan sebanyak tiga kali, dilanjutkan tubuh sisi kiri.
- Pastikan bagian lipatan kulit juga turut dibersihkan.
- Setelah semua tubuh disiram air bisa melanjutkan mandi seperti biasa sampai bersih.
- Hindari menyentuh kemaluan supaya tidak harus berwudu lagi.
Doa sesudah mandi wajib
Agar rangkaian mandi wajib sempurna, bisa ditutup dengan doa sesudah mandi wajib yang dibaca setelah keluar dari kamar mandi, berikut bacaannya.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.”
Be the first to comment