
Sebuah kejadian mengerikan menimpa Tumbur Harianja (34) dan keluarganya ketika vila Manzara yang mereka sewa tiba-tiba ambruk akibat longsor. Meskipun mengalami situasi yang menegangkan, mereka bersyukur karena berhasil selamat dalam insiden tersebut.
Di lokasi kejadian, terdapat enam orang yang menjadi korban, semua berhasil diselamatkan ketika vila Manzara, yang berada di RT 02, RW 03, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, ambruk pada hari Senin, 30 Desember 2024, pukul 19.15 WIB, tepat saat keluarga Harianja baru memasuki vila tersebut.
Keluarga ini terdiri dari Tumbur bersama istri tercintanya, Rachel Imanuella Silaban (32), dan dua anaknya, Benjamin Messi Harianja (1,5) serta Clarissa Gloria Harianja (3). Dua orang lainnya adalah mertua Tumbur, Noviansna Silotonga (60), dan sepupunya, Raja Romario Silaban (33).
Keluarga Harianja memulai perjalanan mereka dari Bekasi untuk melakukan ziarah ke makam keluarga di Bangkalan, melanjutkan perjalanan mereka ke Kota Batu setelah menginap satu malam di Surabaya. Tumbur menceritakan, “Kami berangkat dari Bekasi pada tanggal 27 Desember 2024. Setelah ziarah, kami lanjut perjalanan ke Kota Batu untuk liburan.” Mereka berencana menginap di hotel, namun semuanya penuh, sehingga mereka memutuskan untuk menyewa vila dengan harga lebih murah setelah melakukan pemesanan melalui media sosial.
Pada tanggal 30 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB, keluarga ini berangkat dari Surabaya dan berhenti sejenak di Malang untuk makan siang sebelum sampai di vila pada sore hari. Setelah mandi dan menyiapkan makan malam, mereka bersantai dan tidak menyangka bahwa kejadian tragis akan menghampiri mereka.
Tiba-tiba, Tumbur mendengar suara keras seperti benda berat jatuh yang kemudian diikuti oleh teriakan sepupunya yang menyuruhnya untuk waspada akan longsor. Tumbur segera mencari sepupunya dan bergegas menuruni tangga sambil membawa anak perempuannya, Clarissa, sementara istrinya berusaha menyelamatkan anak laki-laki mereka, Lionel.
Saat situasi semakin kacau, Tumbur panik karena tidak dapat menemukan ibu mertuanya, yang ternyata terperangkap dalam reruntuhan. Beruntung, ada besi yang melindungi Noviansna Silotonga dari longsoran yang lebih parah. Tumbur dan sepupunya bersama dengan penyewa vila lainnya bekerja sama untuk menolong ibu mertuanya dan segera memanggil ambulans untuk membawa mereka ke rumah sakit.
Enam korban yang terlibat dalam insiden ambruknya vila kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Hasta Brata untuk mendapatkan penanganan medis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Adithya, menjelaskan bahwa sesampainya di rumah sakit, mereka segera menjalani observasi dan mendapatkan perawatan oleh tim medis yang terlatih.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar ketika berada di daerah rawan bencana. Keselamatan keluarga dan kerja sama sangat berharga dalam menghadapi situasi darurat. Melalui kejadian ini, diharapkan semua orang dapat lebih waspada dan mengetahui tindakan yang perlu diambil dalam situasi berbahaya.
sumber:bisik.id
Be the first to comment