Viral Pekerja Tewas Tertimpa Besi 2 Ton di Kawasan Industri Kendal

Seorang tenaga kerja asing asal China, Wu Yang berusia 29 tahun, dilaporkan tewas tertimpa pelat besi seberat 2 ton di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.

Insiden itu terjadi akibat tali crane untuk memindah pelat besi terlepas hingga menimpa korban yang ada di bawahnya.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat korban awalnya berdiri di atas truk sambil mengarahkan pemindahan pelat besi yang diangkat menggunakan crane.

“Jadi benar, kemarin Minggu telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan tenaga kerja asal China yang bernama Wu Yang meninggal dunia karena tertimpa pelat besi bordes,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kendal Rizky Ari Budianto.

“Korban bekerja di area PT BTR di KIK,” tambahnya.

Rizky mengatakan peristiwa itu terjadi saat korban sedang mengarahkan posisi pelat besi bordes yang sedang dipindah dari lokasi penumpukan bahan material ke truk pengangkut menggunakan crane pada sekitar 07.30 WIB.

“Korban saat itu sedang mengarahkan pemindahan pelat besi bordes yang beratnya sekitar 2 ton,” jelasnya.

“Pengait talinya (crane) itu patah saat mengangkut pelat besi bordes yang dipindahkan dari tumpukan material ke truk pengangkut di mana korban saat itu berada. Begitu lubang kait patah, tali lepas, dan pelat besi menimpa kepala korban,” sambung Rizky.

Sejauh ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa sejumlah saksi seperti operator crane, asisten, sopir, dan kernet truk.

Jenazah korban telah dibawa ke kamar jenazah RSUD Suwondo Kendal.

Berpusat di China, PT Indonesia BTR New Energy Material bergerak dibidang teknologi tinggi, terutama pengembangan produk, produksi, dan penjualan baterai Lithium-Ion dan bahan nano karbon seperti anoda dan kathoda, dikutip dari profil perusahaan di LinkedIn.

Pabrik bahan anoda BTR di KIK diresmikan pada 7 Agustus 2024 dengan nilai invetasi mencapai Rp3,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 7.800 orang, menurut laman Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply