Warga di Distrik Keerom, Papua, dibuat terkejut oleh kejadian tidak lazim di Sungai Pas pada Rabu (17/12). Sungai yang biasanya mengalir tenang tiba-tiba berubah menjadi deras dan keruh, sambil membawa gelondongan kayu berukuran besar dalam jumlah yang sangat banyak.
Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur penting. Jembatan utama yang melintasi Sungai Pas dilaporkan ambruk total setelah diterjang arus kayu yang datang dari hulu sungai.
Dari rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat perubahan kondisi sungai sudah mulai terjadi sejak pagi. Debit air meningkat drastis, diikuti aliran kayu-kayu besar yang terbawa arus tanpa kendali. Tak berselang lama, hantaman berulang akhirnya membuat jembatan yang menjadi akses vital antarwilayah tersebut roboh.
Keberadaan jembatan itu sangat penting bagi aktivitas masyarakat setempat. Jalur tersebut menjadi penghubung utama untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga akses layanan kesehatan. Dengan terputusnya jembatan, berbagai aktivitas warga pun terhenti.
Sebagian masyarakat terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh dan berisiko, sementara lainnya memilih menunda perjalanan. Distribusi logistik dan pengangkutan hasil pertanian warga juga ikut tersendat akibat terputusnya akses utama.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai asal-usul kayu-kayu gelondongan tersebut. Namun, kejadian ini kembali memunculkan dugaan kuat terkait kerusakan lingkungan di kawasan hulu sungai, termasuk kemungkinan pembalakan liar atau eksploitasi hutan yang tidak terkendali, seiring maraknya fenomena “banjir kayu” di berbagai daerah di Indonesia.
Be the first to comment