Viral Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Baru Ngaku Setelah 50 Tahun Berdiri

Restoran legendaris Ayam Goreng Widuran Solo nonhalal mendadak viral di media sosial. Pihak resto, baru memberikan keterangan bahwa Ayam Goreng Widuran Solo nonhalal setelah lebih dari setengah abad berdiri.

Pemilik resto Ayam Goreng Widuran yang berada di jalan Sutan Syahrir, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo, membuat heboh. Pasalnya, ternyata resto legendaris yang menjual menu ayam goreng itu baru mengklaim diri nonhalal.

Padahal, resto Ayam Goreng Widuran itu sudah berdiri sejak tahun 70-an, yang berarti sudah lebih dari 50 tahun, setengah abad! Tak sedikit warganet yang kecewa dan mengaku tertipu, lantaran sudah kadung lama menjadi langganan di resto Ayam Goreng Widuran Solo itu.

Pihak resto baru membuat pengumuman bahwa Ayam Goreng Widuran Solo nonhalal melalui akun media sosial mereka. Sejumlah ‘label’ nonhalal juga baru dipasang di resto, akun Instagram dan Google Review baru-baru ini.

“Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan nonhalal secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami,” tulis pihak resto dalam akun media sosialnya, @ayamgorengwiduransolo.

Selama ini, resto Ayam Goreng Widuran Solo dikenal sebagai resto keluarga yang menyajikan berbagai menu hidangan berbasis ayam. Menu andalannya adalah seekor ayam kampung lengkap dengan kremesnya, rempela, ati sampai menyediakan nasi box yang isinya terbilang lengkap.

Belakangan, dalam keterangan yang tercantum di restonya, ayam goreng kremes itulah yang diklaim sebagai hidangan nonhalal selama ini. Padahal, hidangan itu pulalah yang menjadi idola seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran Solo.

“Kremes nonhalal,” tulis pihak manajemen resto, usai hal ini viral di media sosial.

Usai resto Ayam Goreng Widuran nonhalal viral, pihak manajemen langsung mengeluarkan pengumuman lewat media sosial mereka. Mereka meminta maaf kepada seluruh konsumen yang selama ini menjadi pelanggan.

“Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini.”

“Kami memahami hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat.”

“Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik. Hormat kami, manajemen Ayam Goreng Widuran.”

Seiring dengan banyaknya komentar negatif dari para pelanggan yang merasa ditipu selama ini, pihak resto Ayam Goreng Widuran Solo langsung menutup kolom komentar di akun media sosialnya. Di akun Instagramnya, pihak manajemen juga langsung memberikan keterangan ‘non halal’ dalam bio.

 

 

 

sumber: Grid.id

5 total views , 1 views today

Be the first to comment

Leave a Reply