
Di Pasar Tanah Abang kini ada pusat grosir dan eceran fashion modern dan terkini dengan nama Little Bangkok yang dibuka resmi sejak Senin, 15 Januari 2024. Keberadaan Little Bangkok pun menjadi daya tarik baru bagi pengunjung Pasar Tanah Abang.
Lantas, seperti namanya Little Bangkok, apakah semua produk yang dijual adalah khusus hanya barang impor dari Thailand?
Ternyata, menurut Building Manager Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA-JMTA) Petterson Sitindaon, meski namanya Little Bangkok, produk-produk yang dijual di sini tidak seluruhnya didatangkan dari Bangkok. Melainkan 60%-70% merupakan produk lokal, sementara sisanya bervariasi, didatangkan dari Bangkok dan China.
Tak hanya itu, dia memastikan Little Bangkok tidak menjual barang maupun pakaian bekas impor, semua yang dijual di pusat perbelanjaan ini semuanya baru. Dia pun berjanji akan terus melakukan upaya pengawasan agar tidak ada barang bekas yang masuk ke Little Bangkok.
“Itu pasti ada pengawasan. Dan perlu kita sampaikan bahwa di Pusat Grosir Metro Tanah Abang sendiri sama sekali tidak ada barang bekas. Di Pusat Grosir Metro Tanah Abang ataupun di Jembatan Metro Tanah Abang (JMTA), apalagi Little Bangkok tidak pernah ada barang bekas. Semua barang baru,” kata Petterson saat ditemui di Lantai 1 Little Bangkok, Jakarta Pusat.
Petterson mengatakan, kehadiran Little Bangkok di Pusat Perbelanjaan Tanah Abang merupakan sebuah inovasi untuk menarik pengunjung dan menghidupkan kembali Pusat Perbelanjaan ini yang sempat terpuruk karena dampak pandemi Covid-19, dengan cara mengimplementasikan konsep berdagang dan berbelanja yang ada di Bangkok, Thailand, yakni dengan cara live shopping dan konsep jasa penitipan (jastip).
“Kurang lebih kayak yang di Bangkok. Saat kita menyusuri Little Bangkok bisa melihat tenant-nya sambil online. Belanja online ditambah jastip-er. Mereka bebas mau belanja di sana, mau sambil live menawarkan barang toko. Nah model berbelanja tersebut kita ciptakan di Little Bangkok,” jelasnya.
Meskipun namanya Little Bangkok, lanjut dia, namun barang yang dijual di Little Bangkok tidak seluruhnya didatangkan dari Bangkok, melainkan 60%-70% merupakan produk lokal, sementara sisanya bervariasi, didatangkan dari Bangkok dan China.
“Jadi gaya berbelanja di Bangkok itu kita bawa ke sini. Bukan produknya, tapi trennya. Banyak yang bilang ini barang-barang Bangkok, tapi bukan. Hanya gaya berbelanjanya yang kita bawa ke sini, seperti di Bangkok,” sebut Petterson.
Be the first to comment