Menelusuri Kejayaan Candi Muaro Jambi: Warisan Sejarah Kerajaan Melayu di Tanah Jambi

Candi Muaro Jambi, yang terletak di tepi Sungai Batanghari, adalah salah satu kompleks percandian terluas di Asia Tenggara. Situs ini menyimpan sejarah penting dari peradaban masa lalu. Keindahan Candi Muaro Jambi tidak hanya terletak pada arsitektur candinya yang megah, tetapi juga pada suasana alam sekitarnya yang tenang.

Mengenal Candi Muaro Jambi

Kompleks Percandian Muaro Jambi diyakini sebagai pusat pemujaan dan pendidikan agama Buddha pada masa Kerajaan Melayu Kuno. Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1824 oleh seorang letnan Inggris bernama SC Crooke.

Candi ini terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Diperkirakan dibangun pada abad ke-7 hingga ke-12 Masehi, pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Candi ini dibangun menggunakan bata merah, dan belum ditemukan pahatan relief pada dindingnya.

Candi Muaro Jambi dulunya digunakan sebagai tempat peribadatan dan belajar agama Buddha. Kompleks ini memiliki luas 3.981 hektare dan terdiri dari 11 candi utama. Diperkirakan masih ada 82 reruntuhan candi yang belum ditemukan.

Kompleks Candi Muaro Jambi membentang sepanjang 7,5 kilometer di tepi Sungai Batanghari. Lokasinya mencakup delapan desa, dan berjarak sekitar 26 kilometer dari Kota Jambi.

Pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran serius terhadap kompleks percandian pada tahun 1975. Di dalam kompleks candi, terdapat berbagai bentuk bangunan seperti segi empat, persegi, persegi panjang, trapesium, dan segi empat tak beraturan.

Cerita Masyarakat Candi Muaro Jambi

Ada cerita rakyat yang mirip dengan kisah Candi Prambanan. Diceritakan tentang seorang pemuda sakti bernama Tun Talanai yang ingin membuat candi dalam waktu satu malam. Namun, karena kecurangan, candi tersebut gagal selesai.

Candi ini menjadi tempat ziarah dan wisata religi. Banyak penduduk setempat menganggapnya sebagai tempat suci.

Daya Tarik Candi Muaro Jambi

Berikut adalah beberapa candi utama yang ada di kompleks Candi Muaro Jambi:

  1. Candi Gumpung: Candi utama yang dikelilingi pagar bata. Di sini ditemukan lempeng emas dengan aksara Jawa Kuno.
  2. Candi Tinggi: Candi tertinggi di kompleks ini, dibangun dalam dua tahap.
  3. Candi Gedong I dan II: Terletak di sisi barat Candi Gumpung, diduga sebagai tempat penyimpanan garam. Ditemukan berbagai artefak bersejarah.
  4. Candi Kedaton: Terdapat jembatan menuju candi utama. Ditemukan makara dengan aksara Jawa Kuno.
  5. Candi Astano: Terdapat makam-makam kuno dan berbagai peninggalan sejarah.

Fasilitas Candi Muaro Jambi

Harga tiket masuk Candi Muaro Jambi sekitar Rp 9.000 per orang. Jam buka dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Fasilitas yang tersedia:

  • Alat transportasi seperti sepeda, motor, dan becak motor.
  • Berbagai artefak bersejarah seperti arca dan keramik.
  • Kegiatan budaya seperti membatik dan upacara adat.
  • Fasilitas umum seperti area parkir, toilet, musala, dan stand kuliner.
  • Spot foto di candi yang diyakini sebagai bekas perguruan tinggi.

Sejarah Singkat

Candi Muaro Jambi diyakini sebagai kampus atau universitas peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Kompleks ini memiliki luas 12 kilometer persegi dan merupakan candi terbesar di Asia Tenggara.

Candi Muaro Jambi adalah situs bersejarah yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Kompleks ini menawarkan pengalaman wisata yang unik dengan keindahan arsitektur candi, cerita rakyat yang menarik, dan berbagai fasilitas pendukung. Pengunjung dapat menjelajahi reruntuhan candi, mempelajari sejarah, dan menikmati keindahan alam sekitar. Situs ini adalah bukti penting dari peradaban masa lalu dan menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply