Komunitas Gowes di Blitar Diduga Tularkan Covis-19, Ini Cara Aman Bersepeda!

Ada 21 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar, dinyatakan positif COVID-19. Dari hasil tracing internal, diduga penularan berasal dari komunitas gowes mereka.

Dirut RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Endah Woro Utami menjelaskan, pihaknya masif melalukan tes swab setelah satu nakes IGD terkonfirmasi positif Corona.

“Yang tes swab awal, itu ada empat dokter IGD yang juga positif. Namun mereka tidak pernah kontak dengan perawat yang positif. Setelah saya tracing ternyata dari komunitas gowes yang mereka ikuti ada yang positif,” kata Woro kepada detikcom, Rabu (22/7/2020).

“Ini yang saya sayangkan. Di dalam lingkup kerja mereka saya tertibkan protokol Corona. Namun di luar mereka justru abai,” sesalnya.

Tren bersepeda memang tengah naik daun di tengah pandemi Corona, sebagian besar karena ingin menjalani pola hidup sehat. Namun, agar tidak berisiko tertular virus Corona saat bersepeda, ingat lagi 5 protokol kesehatan saat bersepeda yang dirangkum detikcom sebagai berikut.

Baca Juga:   Update Corona di Indonesia 21 Juli: 91.751 Positif, 50.255 Sembuh

1. Pakai masker saat bersepeda

Wajib memakai masker saat bersepeda. Jika pesepeda merasa ‘engap’ saat bersepeda turunkan intensitasnya. dr Falla Adinda influencer kebugaran berpesan agar terus mematuhi protokol kesehatan karena tujuan berolahraga adalah untuk sehat.

“Kalau memang orang-orang saat bersepeda terasa engap dan di sekeliling belum ada jarak aman 2 meter, kalau engap jangan turunkan maskernya tetapi intensitasnya,” sebut dr Falla.

2. Jaga jarak antar pesepeda!

Tetap ingat jaga jarak saat bersepeda. Tidak hanya saat bersepeda dengan rombongan tetapi juga saat berpapasan dengan pesepeda lain.

“Jarak itu bukan hanya dengan rombongan tapi juga jaga jarak kalau berpapasan. Ini yang kurang diperhatikan. Ini yang kita takutkan kalau ada orang lain yang mungkin sedang sakit waktu berpapasan dalam jarak yang pendek justru malah berbahaya,” ucap Dosen Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Rustamadji.

3. Selalu siapkan hand sanitizer dan sarung tangan

Hand sanitizer harus selalu dibawa. Hal ini untuk memastikan tangan tetap bersih selama tidak bisa menemukan fasilitas untuk cuci tangan.

“Hand sanitizer dan sarung tangan itu jangan sampai lupa dibawa,” pesan Rustamadji.

4. Bawa air minum sendiri

Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah membawa air minum sendiri. Hal ini bisa meminimalisir risiko penularan Corona saat harus mampir ke supermarket untuk membeli minum.

“Jangan mampir warung, karena itu berisiko untuk menularkan. Kan kita tidak tahu di warung itu ketemu siapa-siapa saja. Ada bakteri atau virusnya tidak. Mampir warung ini yang bahaya,” ungkap Rustamadji.

Baca Juga:   Sebanyak 242 Orang Karyawan LG Bekasi Positif Covid-19

5. Pilih jalan yang sepi

Pemilihan rute saat bersepeda juga harus diperhatikan. Rustamadji menyarankan agar pesepeda memilih jalan yang sepi sehingga meminimalisir pertemuan dengan banyak orang.

“Jalan yang sepi ini meminimalisir kemungkinan bertemu dengan banyak orang sehingga mengurangi risiko penularan virus Corona,” beber Rustamadji.

6. Tidak nongkrong dan selfie-selfie

Kebiasaan sehabis gobar alis gowes bareng adalah nongkrong-nongkrong dan foto bersama. Di masa pandemi seperti ini, sebaiknya hindari kontak dekat dengan orang lain karena berisiko saling menularkan virus Corona. Wefie alias selfie bareng-bareng mengharuskan anggota komunitas untuk saling merapat, sehingga sulit menjaga jarak aman.

Sumber: Detik.com

Loading