
Delapan penumpang kapal wisata Tiga Putera yang melakukan perjalanan dari Pulau Tikus ke Pantai Malabero dilaporkan tenggelam di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, insiden ini terjadi pada Minggu (11/5). Ia mengungkapkan bahwa kapal ekspedisi dari Bengkulu menuju Pulau Tikus tersebut membawa total 107 orang, berdasarkan laporan dari masyarakat.
Dari 107 orang itu, sebanyak 101 merupakan penumpang, sementara 6 lainnya adalah awak kapal (ABK), termasuk pemilik kapal wisata Tiga Putera. Dari keseluruhan penumpang, 99 orang dinyatakan selamat, sedangkan 8 orang meninggal dunia.
Herwan juga menyebutkan bahwa dari 99 korban selamat, 3 orang masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU, dan 10 korban lainnya dirawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara serta Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
“Pemeriksaan data masih terus dilakukan, meskipun hampir seluruhnya sudah terverifikasi. Ada perubahan data terakhir dari sebelumnya 104 orang menjadi 107 orang setelah adanya konfirmasi tambahan,” jelasnya.
Kronologi kejadian dimulai pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 15.20 WIB ketika kapal wisata Tiga Putera yang dikemudikan oleh Edi Susanto berangkat dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Situasi perjalanan awalnya stabil, namun mesin kapal tiba-tiba mati. Setelah ABK mengisi bahan bakar, mesin kembali menyala namun mati lagi, hingga pada percobaan ketiga, kapal mendadak miring dan terbalik.
Jumlah korban meninggal yang sebelumnya dilaporkan 7 orang, kini bertambah menjadi 8 orang. Satu korban tambahan, Silvia Alvionita (27) dari Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
Korban lainnya yang tewas dalam kejadian ini meliputi Riska Nurjanah (28) dari Lubuk Linggau, Ratna Kurniati (28) asal Kota Bengkulu, Tesya (20) dari Kabupaten Kepahiang, Nesya (27) dari Kabupaten Rejang Lebong, Arva Richi Dekry (29) dari Padang Utara, Yuni Saputri dari Kabupaten Bengkulu Utara, dan Suwantra dari Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Be the first to comment