Warga Kota Bekasi dihebohkan dengan kehadiran sosok PY atau akrab disapa Umi Cinta. Umi Cinta mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan di perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com, Umi Cinta telah menggelar kegiatan keagamaan tersebut selama delapan tahun terakhir. Terakhir, ada sekitar 70 anggota yang menjadi pengikut Umi Cinta.
Aktivitas rutin kegiatan keagamaan ini biasanya berlangsung pada akhir pekan, mulai pukul 05.00 WIB sampai menjelang 12.00 WIB.
Sebelum membuka perkumpulan di Dukuh Zamrud, Umi Cinta juga melakukan hal yang sama di perumahan lain. Tetapi pada saat itu ia mendapatkan penolakan sehingga harus berpindah lokasi.
Sejumlah keanehan dari perkumpulan keagamaan Umi Cinta ini lantas dibeberkan oleh eks pengikutnya, AB (54).
Masuk surga jika bayar infak Rp1 juta
Keanehan pertama yang terkuak adalah janji Umi Cinta kepada pengikutnya untuk masuk surga apabila membayar infak Rp1 juta. Menurut UU Nomor 23 Tahun 2011, infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
“Tadi warga sampaikan bahwa kalau mau masuk surga bayar Rp 1 juta,” ujar AB saat ditemui di sebuah masjid, Senin (11/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
AB menuturkan, Umi Cinta tidak memiliki izin untuk mengadakan perkumpulan keagamaan dari pihak lingkungan setempat.
“Iya enggak ada izin lingkungan RT dan RW,” ungkap AB.
Lebih lanjut, AB menuturkan bahwa warga juga kesal karena Umi Cinta memelihara dua ekor anjing di rumah tersebut, tapi ia tinggal di tempat lain. Gonggongan anjing itu kerap membuat warga merasa terganggu.
“Karena Ibu PY tidak tinggal di sini, pasti anjing lapar, jadi setiap saat menggonggong, jadi warga merasa terganggu,” kata AB.
Selain itu, kata AB, Umi Cinta juga pernah melaporkan salah satu tokoh agama perempuan setempat berinisial UI. Laporan tersebut tercatat atas tuduhan pencemaran nama baik.
Sementara, tokoh agama yang dilaporkan mengalami sakit keras hingga kesehatannya menurun dan meninggal dunia.
Padahal warga sebelumnya sudah memohon PY untuk mencabut laporannya, tetapi dihiraukan.
“Ibu UI ini sakit keras, tapi Ibu PY tetap tidak ingin mencabut laporannya,” jelas dia.
Selain itu, warga juga menyoroti perubahan perilaku beberapa penghuni yang menjadi anggota PY. Warga menilai, ada istri yang berani melawan dan mengancam cerai suami, hingga anak yang menolak menuruti orang tua setelah mengikuti perkumpulan Umi Cinta.
Kekesalan warga akhirnya berujung aksi damai di depan rumah PY pada Minggu (10/8/2025) pagi.
Mereka membentangkan spanduk berisi tanda tangan penolakan terhadap perkumpulan itu di depan rumah PY dan gerbang perumahan.
![]()
Be the first to comment