Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan duet Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Pasangan Edy-Musa dengan nomor urut satu mendaftarkan diri lewat dukungan enam parpol yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, Partai NasDem, dan Partai Golkar.
Sementara itu, pasangan nomor urut dua Djarot-Sihar maju dengan dukungan PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sebelumnya terdapat pasangan JR Saragih-Ance Selian yang akan ikut bersaing dalam Pilgub Sumut 2018. Namun, paslon itu dianggap tidak memenuhi syarat sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur. KPU Sumut menilai JR Saragih tak mampu menghadirkan bukti ijazah SMA.
KPU Sumut menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilgub Sumut 2018 sebanyak 9.052.529 jiwa. Jumlah DPT diputuskan di Medan pada April lalu melalui rapat pleno yang dihadiri anggota KPU dari 33 kabupaten/kota.
Jumlah DPT tersebut terdiri dari 4.485.964 pemilih laki-laki dan 4.566.565 pemilih perempuan yang akan mencoblos di 27.478 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ada pun jumlah pemilih difabel tercatat sebanyak 12.193 peserta.
Mempersiapkan diri maju dalam Pilgub Sumut 2018, Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari militer sejak November 2017. Pria yang juga Ketua PSSI periode 2016-2020 itu kini telah menyandang status purnawirawan TNI AD.
Pada Januari lalu, Edy menyatakan tidak ada persoalan di instansi TNI terkait niatnya mencalonkan diri di Pilgub Sumut 2018. “Optimistis, doakan pada Oktober saya dilantik menjadi gubernur,” harapnya.
Bersama Musa Rajekshah, Edy menilai pasangan cawagubnya itu memiliki loyalitas dan ketrampilan pembangunan.
“Saya butuh loyalitas disamping skill membangun Sumut yang besar, butuh duet yang serasi dan harmonis untuk bangun Sumut. Saya mengenal Pak Musa, Ijcek saya panggilnya, sejak pangkat mayor keluarga kenal,” terangnya.
Sementara itu, lawan Edy yakni Djarot Saiful Hidayat sudah dikenal sejak menjabat wakil gubernur DKI Jakarta saat berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Maju dalam Pilgub Sumut 2018, Djarot bertekad memberantas korupsi, kebodohan, dan kemiskinan dengan bekal pengalaman selama memimpin Kota Blitar selama dua periode dan DKI Jakarta.
Ikut mendampingi Djarot, Sihar Sitorus dipilih sebagai calon wakil gubernur karena dianggap berpengalaman dan telah banyak berkontribusi bagi Sumut. Pemilihan Sihar menjadi wakil Djarot ini ditunjuk sendiri oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Untuk hasil hitung cepat Pilkada Sumut, bisa dilihat pada laman Tirto yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga survei, pada Rabu (27/6).