Apa Itu Fenomena ‘Rojali’ yang Bikin Mal Sepi

Belakangan ini, dunia maya sempat dihebohkan oleh istilah unik yang mendadak viral. Rojali alias Rombongan Jarang Beli. Istilah ini awalnya hanya dikenal di kalangan pedagang pasar atau karyawan toko, namun kini mulai menembus ke ranah media arus utama.

Tak lama berselang, muncul pula saudaranya: Rohana, Rombongan Hanya Nanya. Kedua istilah ini menjadi semacam potret sarkastik tapi nyata dari kondisi ekonomi dan perilaku konsumsi masyarakat Indonesia saat ini.

Mall Ramai Tapi Sepi Transaksi

Jika Anda pernah berkunjung ke pusat perbelanjaan akhir-akhir ini, Anda mungkin menyadari satu hal: mall tampak ramai, tapi kasir tetap lengang. Banyak orang datang, berjalan dari satu toko ke toko lain, tapi hanya sekadar lihat-lihat, mungkin sesekali mampir ke food court atau hanya nongkrong untuk melepas penat. Inilah yang disebut sebagai Rojali dan Rohana—rombongan orang yang hadir ke tempat belanja tapi tanpa niat kuat untuk membeli barang.

Di satu sisi, ini menandakan bahwa mall masih punya daya tarik sosial dan fungsinya sebagai tempat rekreasi ringan. Tapi di sisi lain, ini bisa menjadi pertanda daya beli masyarakat yang sedang melemah.

Kehadiran Rojali dan Rohana ini sebenarnya bukan sekadar lucu-lucuan, melainkan indikator ekonomi mikro yang mencerminkan bahwa masyarakat saat ini sedang memilih untuk menahan pengeluaran.

Kenapa Rojali dan Rohana Muncul?

Inflasi yang naik, harga kebutuhan pokok yang makin tinggi, serta stagnasi pendapatan membuat banyak orang memilih untuk lebih hemat. Bukan karena tak mau belanja, tapi karena harus memprioritaskan kebutuhan utama. Di sinilah fenomena “jarang beli” menjadi wajar dan bisa dimaklumi.

Di tengah tekanan hidup, banyak orang menjadikan mall sebagai tempat rekreasi yang terjangkau. AC dingin, suasana nyaman, bisa jalan-jalan sambil lihat barang bagus, dan hanya dengan modal parkir serta jajan hemat, sudah cukup untuk menyegarkan pikiran.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply