Viral Alat Pemantau Gunung Kelud Seharga Rp1,5 Miliar Dicuri

Pos Pengamatan Gunung Kelud yang berada di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melaporkan hilangnya alat pemantau gunung api senilai sekitar Rp1,5 miliar. Perangkat penting tersebut diduga kuat dicuri.

Pengamat Gunung Kelud, Budi Prianto, menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui pada 8 September 2025, ketika peralatan tidak lagi mengirimkan data seperti biasanya.

“Awalnya kami kira hanya gangguan teknis, misalnya aki melemah atau kurang pasokan sinar matahari. Tapi setelah dicek langsung, ternyata benar ada pencurian,” ujarnya di Kediri, Rabu.

Menurut Budi, pihaknya sama sekali tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Padahal di sekitar lokasi sudah dipasang papan peringatan bahwa alat tersebut digunakan untuk memantau aktivitas Gunung Kelud. Di papan itu juga tertulis ancaman hukuman denda Rp500 juta dan kurungan penjara hingga lima tahun bagi siapa pun yang merusaknya. Area pemasangan juga sudah diberi pagar.

Perangkat yang dicuri berada di Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Beberapa komponen yang hilang antara lain enam unit aki, penangkal petir, Seismik Broadband Certimus beserta kabelnya, serta sejumlah kabel lainnya.

Budi menambahkan, ini merupakan kasus pertama pencurian di titik pemantauan tersebut. Padahal, lokasi alat berada di jalur pendakian yang cukup sulit dijangkau masyarakat umum. Hanya pendaki atau orang yang terbiasa melewati jalur itu yang bisa mengaksesnya, tepatnya di sekitar jalur menuju Situs Gadungan.

Hilangnya perangkat itu tentu berpengaruh besar terhadap pemantauan aktivitas Gunung Kelud. Alat tersebut berfungsi untuk merekam getaran gempa serta mengukur deformasi atau pergeseran titik tertentu. Nilai peralatannya pun sangat tinggi, antara Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar.

“Kerugiannya bukan hanya materi, tapi juga kehilangan data penting,” tegasnya.

Kasus ini telah dilaporkan ke PVMBG Bandung serta ke Polsek Gandusari, Kabupaten Blitar, karena lokasi pencurian masuk wilayah Blitar.

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply