Seorang santri disiram air cabai oleh istri pimpinan pondok pesantren menjadi sorotan. Bahkan viode kejadian saat sang santri kesakitan disiram air cabai oleh ostro pimpinan pondok pesantren itu viral di media sosial.
Kronologi
Kasus ini menyita perhatian warganet setelah video yang menayangkan santri itu dimandikan beredar viral. Salah satu videonya dibagikan oleh akun X ini, pada Rabu (2/10/2024).
“Santri di Aceh Barat diduga disiram air cabai oleh istri Pimpinan Ponpes.
Korban mendapati perlakuan itu sebagai sanksi karena melakukan pelanggaran di lingkungan pesantren,” tulis akun tersebut mengutip Tribun Jabar.
Dalam video yang dibagikan, remaja yang diduga santri itu sedang dimandikan oleh seorang ibu-ibu. Ibu-ibu tersebut menggosokan benda seperti sabun ke sekujur tubuh remaja itu.
Namun, remaja itu terus menangis histeris seperti menahan sakit sambil mengusap-ngusap tubuhnya. Ia pun akhirnya menceburkan diri ke dalam bak mandi.
Setelah menceburkan diri ke bak mandi, remaja itu tidak kunjung berhenti menangis histeris. Hingga artikel ini ditulis, video viral itu telah dilihat sebanyak lebih dari 445 ribu kali.
Sementara itu, warganet di kolom reply pun menyayangkan hukuman pihak ponpes kepada santri tersebut apabila benar membuat kesalahan.
Buntut dari kasus dugaan santri disiram air cabai itu, polisi menangkap istri pimpinan ponpes berinisial NN (40). Lokasi ponpes itu berada di Desa Pante Ceureuman, Aceh Barat, Aceh.
Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Iptu Fachmi Suciandy mengatakan bahwa NN diamankan karena diduga melakukan kekerasan.
“Pelaku kita amankan karena diduga melakukan kekerasan terhadap seorang santri di sebuah pondok pesantren,” kata Fachmidi Meulaboh, Rabu (2/10/2024), seperti dilansir Antara.
Menurut Fachmi, pihak korban yang masih berusia 15 tahun itu telah melaporkan kasus dugaan penyiraman air cabai ke Polres Aceh Barat pada Selasa (1/10/2024) malam.
“Terduga pelaku kita jemput di rumahnya, dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat,” ujar Fachmi.
Pemeriksaan ini, kata Fachmi, dilakukan guna menindaklanjuti kasus dugaan santri disiram cabai. Adapun, peristiwa itu diduga terjadi pada Senin (30/9/2024).
Akibat penyiraman air cabai yang diduga dilakukan oleh NN, korban mengalami rasa panas dan kesakitan di tubuhnya. Keluarga kemudian menjemput korban untuk dirawat oleh neneknya.
Santri yang menjadi korban kekerasan tersebut diduga melakukan kesalahan sebelum akhirnya disiram air cabai oleh terduga pelaku NN.
“Kami masih meminta keterangan saksi terkait kasus ini,” jelas dia.
![]()
Be the first to comment