6 Karya Canggih Anak Bangsa Ini Ditolak di Negeri Sendiri

Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya, tetapi juga kaya akan sumber daya manusianya. Banyak anak bangsa berhasil menemukan penemuan jenius yang dapat membantu dan mengubah dunia. Sayangnya mereka kurang mendapat apresiasi dan kurang dihargai, sehingga mereka lebih memilih berkarya di negeri orang daripaada di negeri sendiri.

Siapa saja dan penemuan canggih apa yang mereka temukan? Berikut daftarnya.

Alat Terapi Kanker

Dr. Warsito Taruno telah berhasil menciptkan alat yang dapat menjadi terobosan baru yaitu therapy kanker Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) yang membunuh sel kanker dengan berbasis energi rendah yang dipadukan dengan teknologi terapi kanker.

Hasilnya setelah di uji coba, alat ciptaannya berhasil memerangi kanker dari tubuh penderitanya. Sayang, alat canggih ciptaan Dr. Warsito ini tidak mendapat izin dari lembaga kesehatan indonesia.

Malahan ECCT menarik perhatian negara Jepang yang terkenal dengan kecanggihannya dan melakukan riset. Hasil riset yang dilakukan oleh negara Jepang mengakui bahwa alatnya terbukti efektif memerangi sel kanker dibandingkan produk negara lain. Merasa puas dengan hasil penelitan, Jepang memesan Capacitive Cancer Treatment (ECCT).

Mobil Listrik

Indonesia nyatanya juga mampu memproduksi mobil sports,! Diberi nama Selo, mobil ciamik ini diciptakan oleh pakar mesin, Ricky Elson. Tidak hanya model bodynya yang keren, mobil sport Selo juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar listrik.

Baca Juga:   Tingkatkan Karir dengan Kelas Karyawan di Universitas Hayam Wuruk Perbanas (UHW Perbanas) Surabaya

Sayangnya, mobil canggih ini ditolak pemerintah Indonesia karena tidak lolos uji emisi.

Sementara itu, saat Pemerintah Indonesia menolak mobil canggih Selo ini, Malaysia justru meminang mobil sport canggih ini dan dikembangkannya lebih lanjut. Waduh, jangan sampai rebutan, ya nantinya.

Kompor Ramah Lingkungan (biomassa)

Seorang Dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Muhammad Nurhuda berhasil menciptakan kompor biomassa, yaitu kompor ramah lingkungan. Sesuai dengan namanya, kompor ini berbahan bakar kayu cacahan, butiran kayu, dan pelet sawit.

Kompor biomassa ini justru laris di pasaran luar negeri seperti Norwegia, Peru, Meksiko, India, Kamboja, Timor Leste, serta negara-negara di kawasan benua Afrika daripada di Indonesia. Alasannya karena bukan ditolak oleh pemerintah, tetapi masyarakat Indonesia lebih memilih kompor gas elpiji yang dinilai lebih praktis dan efisien

Pemadam Api cepat ramah lingkungan

Berbahan dasar kulit singkong yang selalu menjadi sampah, Randall Hartolaksono berhasil mengolah kulit singkong menjadi bahan anti api kelas dunia. Temuan revulisioner yang berasal dari Surabaya ini ditemukannya secara tidak sengaja di mana saat itu ia sedang meneliti saripati kulit singkong untuk bahan pelumas engsel robot, tanpa sengaja ia menumpahkan bahan itu di atas nyala api. dan api padam begitu cepat membuat Randall takjub.

Baca Juga:   Bikin Konten Tiktok Singgung Bau Badan Pasien, Dokter Gigi Viral dan Dihujat, Minta Maaf

Tidak tinggal diam, Randall Hartono kemudian meneliti keajaiban saripati kulit singkong di bawah bimbingan Profesor Evans yang kala itu dia sedang berkuliah di Universitas Londong jurusan teknik mesin.

Dari penelitiannya ia berhasil menciptakan aneka produk anti api. Ad dimasukkan pada tabung semprot untuk memadamkan nyala api dan cat yang jika dioleskan pada kayu membuat kayu tersebut bisa tahan api selama 200 tahun. Produknya pun berhasil mendapat sertifikasi uji standar dari beberapa negara seperti Australia, Inggris, dan Amerika. Tapi sayangnya Hartono tidak mendapat satuan lisensi atau sertifikat uji standar yang didapatkan dari Indonesia.

Jet Engine Bracket

Temuan hebat ini ditemukan oleh duo kakak beradik Arfi’an dan Arie Kurniawan. Mereka mendesain komputer secara otodidak di internet, komputer pun mereka dapatkan dengan cara meminjam milik saudaranya. Meski begitu, catatan prestasi mereka sungguh membanggakan.

Mereka berhasil menjadi juara kompetisi 3D Design Engineering untuk kategori Jet Engine Bracket (penggantung mesin untuk pesawat jet) yang diselenggarakan oleh General Electric (GE) di Amerika Serikat mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara.

Mereka juga pernah mengalahkan doktor serta mahasiswa S3 di luar negeri pada kompetisi CAD (Computer Aided Design). Sebelumnya inovasi mereka ini sempat ditolak oleh UniversitaS Diponegoro.

Baca Juga:   Ternyata Jenius Itu Bukan Tentang IQ, Ini 7 Tanda Kamu Punya Otak di Atas Rata-rata

Technologi Bbroadband

Kita wajib berbangga, karena jaringan 4G LTE yang saat ini digunakan di seluruh dunia adalah temuan dari orang Indonesia. Dia adalah Dr. Eng. Khoirul Anwar yang saat ini dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional ITU, baik untuk sistem teresterial di bumi maupun satelit di luar angkasa, juga sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Luar biasa ya!

Dr. Eng. Khoirul Anwar dulunya alumuni Teknik Electro ITB dan lulus dengan cumalude pada tahun 2000, kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Nara Institute Of Science and Technology ( NAIST ) dan berhasil memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada tahun 2008.Tidak berhenti di situ,Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California.

Sebagai dosen dan peneliti Dr. Eng. Khoirul Anwar ingin menciptakan dan berkarya di negeri tercintanya, yaitu Indonesia. Tetapi sampai saat ini kemampuannya belum banyak dibutuhkann oleh pemerintah.

Loading